Selasa, 30 April 2024

Adaptasi Pembelajaran Tatap Muka, Guru dan Siswa Kejar Ketertinggalan Akibat Pandemi Covid - 19

Rabu, 6 Oktober 2021 4:47

IST

POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Pembelajaran tatap muka mulai dilakukan secara bertahap di sekolah se Kota Samarinda. Namun fenomena loss learning atau kehilangan pengetahuan peserta didik dampak negatif dari pandemi Covid - 19 membuat siswa tertinggal jauh. Situasi tidak ideal itu pernah mengemuka, namun pihak terkait yakni, Disdik Pemkot Samarinda ada upaya untuk mengatisipasi hal tersebut, dengan mendorong setiap sekolah dan para guru berinovasi dengan pembelajaran via online beberapa waktu lalu. Fenomena itu sebelumnya sudah diprediksikan akan terjadi, meski pembelajaran tatap muka di berlakukan. Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti telah memprediksi fenomena tersebut. Walupun kurikulum pendidikan sudah dibuat sederhana, namun dianggap kurang efektif apabila tidak ada inovasi dalam sistem pembelajaran di dalam kelas. "Sudah diprediksi, fenomena Loss Learning pasti terjadi" kata Sri sapaannyaa saat di hubungi melalui telepon, Rabu (6/10/2021). Diketahui, pembelajaran tatap muka di Samarinda sudah berlangsung dua pekan ini. Menurut Sri Puji Astuti, kekhawatirannya terkait fenomena Loss Learning ini telah disosialisasikan sebelumnya kepada orang tua dan pera pengajar. Untuk itu, di butuhkan peran sejumlah pihak, terutama orang tua yang harus memberikan pemahaman dan perhatian lebih kepada anak agar semangat belajar di ruang kelas kembali normal. Pasalnya, selama 1,5 tahun ini siswa dihadapkan dengan gawai dan laptop dalam menerima pendidikan tanpa berinteraksi dengan guru. "Pembelajaran itu bukan hanya tanggung jawab guru, kembali kepada marwah keluarga, ibu adalah pengajar pertama untuk mempersiapkan anak belajar di sekolah" ungkapnya. Lanjut politisi partai Demokrat itu mengatakan, guru mesti harus berinovasi dan bekerja lebih keras agar ketertinggalan pendidikan bisa dikejar. "Di kelas, guru harus berinovasi dalam memberikan pendidikan agar bisa mengejar ketertinggalan," tambahnya. Terpisah, Kepala Sekolah SMPN1 Samarinda, Mulyadi membenarkan fenomena loss learning. Hal itu terlihat saat dirinya menyambangi siswa di dalam kelas, siswa cenderung diam dan pasif saat guru menjelaskan. Bahkan saat guru terlambat datang, siswa hanya diam tanpa ada interaksi sesama di dalam kelas. "Loss Learning terjadi, saya pantau di setiap ruang kelas siswa cenderung diam dam pasif karena merasa asing di dalam kelas" ungkapnya saat ditemui awak media. Lanjut Mulyadi menjelaskan, dirinya telah memerintahkan kepada guru agar lebih berinovasi dalam menyampaikan pembelajaran, terutama metode pembelajaran yang lebih sederhana. "Saya selalu memotivasi guru untuk meyakinkan saat ini sudah PTM. Jadi kami harus bekerja keras" tutupnya. (Adv/*)
Tag berita:
Berita terkait