POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Puluhan mahasiswa dari berbagai kampus menyambut hari Sumpah Pemuda (28/10/2020) dengan melakukan demonstrasi dan memblokade jalan M.Yamin (depan gerbang Universitas Mulawarman).
Gerakan yang tergabung dalam aliansi Mahasiswa Kaltim Menggugat (Mahakam) membawa tuntutan penolakan Omnibuslaw UU Cipta Kerja.
UU tersebut disinyalir akan semakin mempersulit buruh dan membuka ruang eksploitasi seluas-luasnya.
Massa aksi juga melakukan hal kreatif yakni, pocong dan keranda mayat sebagai simbol pertanda matinya demokrasi di negeri ini.
"Mohon maaf karena menganggu kelancaran di jalan raya, ada perbaikan yang dilakukan untuk negara ini," ucap salah satu orator yang menggunakan kostum pocong, Rabu (28/10/2020).
Tidak hanya Mahasiswa, elemen buruh yakni Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) juga tampak menyatakan penolakan terhadap UU tersebut.
Ketua KASBI Kaltim Andre mengatakan hal senada, UU tersebut secara mekanisme pembentukannya sudah cacat.
Namun terkesan lucu, pemerintah mendorong elemen masyarakat untuk menurunkan UU tersebut melalui jalur Judicial Review Mahkamah Konstitusi (MK).
"Pembentukannya saja sudah cacat secara Konstitusional, UU ini jelas harus ditolak dan jelas tidak memihak kaum pekerja," pungkas Andre.
Sementara itu Humas Aliansi, Ricardo mengatakan, aksi tersebut sebagai penolakan penetapan UU Cika yang akan ditandatangani Presiden RI, Jokowi hari ini.
"Aksi sampai malam hari," tukasnya.
( Redaksi Politikal - 001 )
