Jumat, 29 Maret 2024

Membaca Klan dan Dinasti Politik di Pilkada se Kaltim

Jumat, 11 September 2020 5:51

IST

POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Sentralisasi kekuasaan dari pihak tertentu dapat menciptakan iklim demokrasi yang tidak baik.

Hal itu dikemukan pengamat hukum Kaltim, Herdiansyah Hamzah saat bincang virtual beberapa waktu lalu.

Kepada media ini, Castro sapaanya mengulas tentang bercokolnya dinasti politik di Kaltim.

Mengutip dari para teoritikus, menurutnya definisi dinasti politik adalah kemampuan keluarga untuk mewarisi dan mengakumulasi kekuasaan dan kekayaan dari satu generasi ke generasi, baik parpol dan lintas waktu.

Namun yang teranyar lagi, pendapat park yakni sesungguhnya dinasti politik bukan hanya hubungan sedarah, namun politik kekerabatan, pertemanan hingga rekan sekerja.

Sembilan daerah se Kaltim Rabu (9/12/2020) mendatang bakal menggelar pemilu daerah.

Pun para kontestan dalam telaah dosen fakultas Hukum tersebut menjalankan politik dinasti baik di lembaga eksekutif maupun legislatif.

Ismunadar dan Ence UR Firgasih

Seperti Bupati Kutim Ismunandar yang tertangkap tangan dengan istrinya Ence UR Firgasih, Ketua DPRD Kutim atas tuduhan suap. Kasus korupsi yang menyasarnya berkolaborasi dengan kadis kakak beradik yakni, kusafah dan Suriansyah.

Halaman 
Tag berita:
Berita terkait