Jumat, 29 Maret 2024

Achmad Sukamto Mundur dari Partai Demokrat Kota Samarinda

Selasa, 14 Juni 2022 20:50

IST

POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Kader Partai Demokrat Kota Samarinda Achmad Sukamto menyatakan kemunduran dirinya. Walhasil, 6 Pengurus Anak Cabang (PAC) dan beberapa pengurus DPC ikut mundur dari partai besutan AHY di pusat tersebut. Pemunduran dirinya itu ia sampaikan saat menggelar jumpa media di salah satu cafe bilangan Jalan Basuki Rahmat Samarinda hari Selasa (14/6/2022). "Pengunduran diri saya sebagai kader partai Demokrat adalah keputusan politik saya peribadi," kata Sukamto sapaannya didampingi 6 PAC yang mengikuti sikapnya. Keputusan tersebut dijelaskannya sangat berat, mengingat selama 15 tahun atau dari tahun 2007 sampai dirinya menjadi kader, sudah banyak yang partai berikan kepadanya yakni, 2 periode menjabat sebagai Anggota DPRD Kota Samarinda dan pernah menjadi Wakil Ketua DPRD Kota Samarinda. "Artinya pengabdian untuk membesarkan dan mengangkat suara Partai Demokrat dari era kejayaaan sampai masa-masa sulit sudah saya lalui," ungkapnya. Selain itu, Kamto menilai Partai Demokrat sudah keluar dari rule yang selama ini dijalankan adapun hal-hal yang bertentangan dengan Idealismenya. Sebagaimana poinnya adalah jenjang kaderisasi di Partai Demokrat Kamto duga sudah tidak sistematis dan mengayomi kader yang memiliki loyalitas dan dedikasi terhadap Partai. "Sebesar apapun pengorbanan dan perbuatan seseorang di dalam membangun partai tidak pernah memiliki nilai," imbuhnya. Selain itu, menurutnya ada oknum kader partai pengurus pusat berlambang diduga mengabaikan nilai - nilai objektif yang berasal dari struktur di bawah. Sebagai contoh yakni di dalam pemilihan Ketua cabang, rekomendasi dukungan DPAC walau dominan bukan menjadi jaminan atau dasar untuk menentukan seorang Ketua. "Saya melihat, semisal keputusan memilih ketua, oknum mengedepankan penilaian subjektif dan penilaian like and dislike," kata dia. Ditambahnya, terlebih secara personalnya. Kamto menyebut dalam pemilihan Ketua DPC Partai Demokrat Samarinda, ia menganggap komitmen dan loyalitasnya terhadap partai benar-benar tidak bernilai. "Walaupun saya adalah salah satu kader senior di Samarinda dan Kalimantan Timur, saya memiliki dukungan mayoritas dari PAC (Pengurus Anak Cabang) Partai Demokrat Samarinda. Tapi masih bisa dikalahkan keputusan DPP (Dewan Pimpinan Pusat) dengan kader karbitan dan dukungan minoritas sehingga hal ini menimbulkan pertanyaan di benak saya, apa sebenarnya standarisasi," bebernya. Dengan pertimbangan-pertimbangan dan penilaian-penilai. Pria yang hobi ngetrail itu menilai Partai Demokrat sudah tidak sejalan dengan nilai-nilai perjuangan dan idealisme yang dia yakini. "Saya yakini dan walau berat, dari pada menjadi bagian. Maka saya memilih untuk mengundurkan diri dan akan mencoba mendekati partai lain sekiranya sesuai dengan nilai-niai perjuangan dan idealisme yang saya anut," terangnya. (*)
Tag berita:
Berita terkait