Selasa, 19 Maret 2024

Berebut Pucuk Beringin, Siapa Pengganti Rita?

Jumat, 14 Februari 2020 16:52

IST

POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Muhammad Fathurrazi tampak sibuk keluar masuk ruangan di Kantor DPD Golkar Kaltim, Jalan Mulawarman, Samarinda, saat politikal.id menyambangi pekan lalu.

Ketua Panitia Musyawarah Daerah (Musda) Golkar Kaltim itu, hendak menggelar rapat panitia dengan beberapa rekan lain di siang itu. Mereka mengejar target Maret 2020 Musda Golkar Kaltim harus terlaksana.

Panitia terbagi dua unsur Sterring Commite (SC) dan Panitia pelaksana Organizing Commite (OC). SC merupakan panitia pengarah dan OC sebagai pelaksana.

Bagi banyak pihak, acara Musda Golkar Kaltim adalah yang paling ditunggu-tunggu. Begitu juga dengan ribuan kader Golkar yang tersebar di 10 kabupaten dan kota.

Sebab di hari itu, akan muncul sosok pengganti Rita Widyasari. Mantan Bupati Kutai Kartanegara dan Ketua DPD Golkar Kaltim. Rita meninggalkan dua jabatan ini karena terlilit kasus korupsi tangkapan KPK.

Kursi Ketua DPD Golkar Kaltim akan sengit diperebutkan. Bagaimana tidak, partai berlambang beringin ini puluhan tahun menguasai perpolitikan Kaltim. Selalu jadi pemenang Pileg. Artinya, partai berlambang beringin ini punya posisi tawar kuat dalam sistem perpolitikan Kaltim.

Teranyar, pemilu 2019. Lagi-lagi Golkar memboyong kursi di Karang Paci. Sama dengan periode sebelumnya. Karena itu, kursi Ketua jadi jatah Golkar.

Tak hanya menguasai Karang Paci, lembaga legislatif di beberapa kabupaten kota juga dikuasai.

Bahkan, di ranah eksekutif pun, di beberapa kabupaten dan kota, Golkar memboyong. Sebut saja, Wali Kota Bontang, Wakil Wali Kota Balikpapan, di Kabupaten Paser dan beberapa daerah lainnya.

Karena itu, jabatan Ketua DPD Golkar Kaltim menjadi incaran, selain karena strategis pun nama besar Partai Golkar.

Politikal.Id merekam dinamika yang berkembang seputar musda beberapa pekan terakhir. Manuver wacana mulai bermunculan. Misalnya, sebagian sayap partai menginginkan pemilihan ketua sebaiknya aklamasi. Sedang, sebagian lain, mulai menjagokan figur internal maupun di luar internal.

Media ini menyaring tiga figur dari sekian banyak figur yang disebut-sebut masuk bursa calon ketua DPD Golkar Kaltim. Alasan kenapa kami memilih tiga tokoh ini, karena dalam beberapa pertimbangan, mereka dianggap lebih berpeluang.

Ketiga tokoh tersebut ialah Makmur HAPK (Ketua DPRD Kaltim), Isran Noor (Gubernur Kaltim) dan Rudi Mas'ud (Anggota DPR RI Fraksi Golkar).

Jika demikian formasinya dalam bursa calon, maka dua figur kuat yang paling dijagokan yakni Makmur dan Isran. Keduanya, adalah orang nomor satu dua lembaga negara tertinggi di Kaltim, eksekutif dan legislatif. Selain itu juga tokoh Kaltim.

Namun, kemunculan Rudi Mas'ud tak boleh dianggap sepele. Dia bisa menjadi kuda hitam dalam perebutan kursi ketua Golkar Kaltim. Istilah kuda hitam mengartikan kemenangan yang tak terduga.

Pasalnya, Rudi adalah pemilik suara terbanyak dari seluruh calon legislatif DPR RI Dapil Kaltim pada Pileg 2019 lalu. Dia melenggang mulus ke Senayan. Rudi juga disebut-sebut dekat dengan elit pengurus DPP Golkar. Selain itu, Rudi dianggap punya kemampuan finansial yang bagus.

Gendang musda mulai ditabuh. Sang penari berdendang mencari peluang terbaik. Siapa pengganti pucuk beringin Kaltim 2020?

Gajah Mada dan Karang Paci

Dari tiga figur ini, bahkan ada yang sudah terang-terangan menyatakan maju sebagai calon ketua. Mereka, Makmur dan Rudi Mas'ud, sedang Isran belum bersikap.

Makmur menyebut dirinya selalu siap jika mengemban amanat partai, dengan syarat mendapat dukungan dari kader di tingkat DPD II dan organisasi sayap pendiri.

"Silahkan saja DPD II memilih, saya sebagai kader siap - siap saja," ujar Makmur saat ditemui di Kantor DPRD Kaltim, Jalan Teuku Umar, pekan lalu.

Makmur menyatakan kesiapan dirinya mengemban amanah partai sebagai bentuk kader loyal. Itu pula yang ia jalani selama puluhan tahun di Golkar.

Meski demikian, dirinya mengaku tak ambisius merebut jabatan tersebut.

"Boleh ambisi ingin menjadi Ketua, tapi jangan ambisius," tegas mantan Bupati Berau ini.

Saat ini posisi makmur dalam jabatan struktural Golkar adalah Ketua harian. Jabatan tertinggi kedua internal Golkar Kaltim setelah Rita Widyasari sebelum ditangkap KPK.

Asal tahu saja, setelah Rita Widyasari ditangkap, dia tak lagi menahkodai Golkar Kaltim. Posisinya, digantikan Sofyan Hasdam sebagai Plt atas rekomendasi DPP.

Namun mantan Wali Kota Bontang juga tak lama jadi Plt karena memilih mencalonkan diri sebagai Calon Gubernur (Cagub) Kaltim didampingi Alm Nusyirwan 2018 lalu.

DPP kemudian menunjuk Mukhtarudin sebagai Plt hingga saat ini. Salah satu tugas Muktarudin menghantarkan Golkar Kaltim pada Musda Maret mendatang.

Kembali ke Makmur. Meski siap maju, dia mengaku tak ada persiapan khusus seperti memobilisasi dukungan dari DPD kabupaten dan kota, meski pun, menurut Makmur dia punya kedekatan emosional yang baik.

Halaman 
Tag berita:
Berita terkait