POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kaltim melaporkan pertumbuhan investasi saham dan reksadana.
Kepala OJK Kaltim, Made Yoga Sudharma, pertumbuhan investor di sektor pasar modal, sejalan dengan tingginya minat masyarakat untuk melakukan investasi. Pada September 2022, jumlah investor saham mencapai 69.238 Single Investor Identification (SID).
Ia mengatakan, pada periode tersebut mengalami peningkatan 39,28 persen dibandingkan September 2021, yang sebanyak 49.713 SID.
"Penyumbang investor saham terbesar berada di Balikpapan dengan total 23.113 SID. Pada posisi kedua ada Samarinda dengan total investor saham mencapai 21.158 SID dan terakhir Kutai Kartanegara dengan jumlah investor 6.152 SID," kata Made kepada awak media Rabu (16/11/2022) kemarin.
Sementara itu, reksadana juga menjadi pilihan masyarakat dalam melakukan investasi.
Jumlah pelaku investasi reksadana pada September 2022, tercatat sebanyak 157.820 SID, atau mengalami kenaikan sebesar 57,16 persen dibanding September 2021.
"Pelaku investasi reksadana di Samarinda sampai September 2022 mencapai 46.083 SID. Sedangkan pada posisi kedua ada Balikpapan dengan jumlah investor sebesar 44.429 SID dan Kutai Kartanegara di posisi ketiga dengan jumlah 20.907 SID," imbuhnya.
Bank Indonesia (BI) melakukan survei konsumen di Kaltim pada Oktober 2022. Dalam periode ini, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Oktober 2022 sebesar 133,7. Tetap berada pada level optimis atau lebih tinggi dibandingkan 119,6 pada September 2022.
Keyakinan konsumen pada Oktober 2022 yang tetap terjaga tercermin dari menguatnya Indeks Ekonomi Saat ini (IKE) yang tercatat sebesar 132,7. Lebih tinggi dibandingkan 120,5 pada September 2022 serta menguatnya Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang tercatat sebesar 134,7, lebih tinggi dibandingkan 118,7 pada September 2022.
Kepala Kantor Perwakilan BI Kaltim, Ricky Perdana Gozali mengatakan, optimisme konsumen di Provinsi Kaltim terhadap kondisi ekonomi saat ini terpantau tetap terjaga.
"Hal ini tercermin dari IKE Oktober 2022 sebesar 132,7, lebih tinggi dibandingkan 120,5 pada September 202," ucap Ricky dalam rilis resminya.
Ricky menjelaskan, tetap terjaganya IKE Oktober 2022 ditopang oleh optimisme akan penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja saat ini, serta pembelian barang tahan lama.
Optimisme akan penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja saat ini tercermin dari Indeks Penghasilan Saat Ini dan Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja Saat Ini.
Ricky menjelaskan, ekspektasi konsumen Kaltim terhadap kondisi ekonomi 6 bulan ke depan terpantau masih tetap kuat. Hal ini tercermin dari IEK Oktober 2022 sebesar 134,7, lebih tinggi dibandingkan 118,67 pada September 2022.
"Tetap terjaganya ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan ditopang oleh ekspektasi konsumen terhadap penghasilan, kegiatan usaha, dan ketersediaan lapangan kerja. Yang masing-masing tercatat sebesar 133,0, 136,5, dan 134,5, atau lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 129,0, 100,5, dan 126,5," pungkasnya.