POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Ketua DPD Golkar Kaltim Rudy Mas'ud turut menanggapi sikap koordinator Relawan kotak kosong ( Rewako ), Anshar yang menyesalkan statmen irasional pemilih kotak kosong.
Kepada media ini, Rudy sapaannya itu mengatakan ada perbedaan masyarakat Makassar dengan Kaltim terlebih Balikpapan dan Kukar.
"Tidak ada urusannya dengan Makassar, kapasitas saya bicara Kaltim sebagai Ketua DPD Partai Golkar," ujar Rudy.
Lebih lanjut, menurutnya masyarakat Kaltim Lebih heterogen dibanding Makassar.
Dirinya membandingkan seusai kota Makassar dipimpin kotak kosong, kota tersebut tidak berkembang saat kotak kosong menang, hal itu menurutnya dalam kebijakan strategis bukan pemimpin defitif bisa memutuskan.
"Kalau ada kemajuan di Makassar karena pusat pemerintahan di Sulsel, gubernur yang memimpin," imbuhnya.
Lanjut anggota DPR RI dapil Kaltim itu, Makassar mayoritas penduduknya asli Sulawesi adapun pendatang hanya minoritas.
Berbeda dengan Kaltim dengan masyarakat yang sangat heterogen, dipimpin sama kotak kosong menurutnya itu tidak bisa.
Seperti diketahui, dua daerah Balikpapan dan Kukar kontestannya berasal dari partai Golkar yakni, Rahmad Mas'ud dan Rendi Solihin.
Ditanya soal optimisme melawan kolom kosong, dirinya meyakini figur yang dipilih parpol itu memiliki kualitas dan kapasitas.
Sudah pasti parpol tidak salah memilih calon karena memiliki populitaritas yang baik.
"Target menang dong dengan kotak kosong," sebutnya
Dirinya mengimbau, masyarakat jangan sampai memilih kotak kosong di sistem demokrasi Indonesia saat ini, karena menurutnya masyarakat yang merugi.
"Pjs hanya bersifat sementara tidak bisa optimal. Menangis kita, pilihlah pemimpin yang cerdas," timpalnya lagi. ( Redaksi Politikal - 001 )