POLITIKAL.ID - Dalam akun resmi tiket Coldplay hanya dapat dibeli dengan maksimal empat tiket. Berbagai marak penipuan dan percaloan tiket Coldplay beredar di masyarakat.
Hal ini ditanggapi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno menanggapi soal marakanya penipuan tersebut.
Ia sendiri mengaku bertemu beberapa orang, termasuk temannya yang mendapatkan hingga 20 tiket. Padahal seperti diketahui, jumlah maksimal tiket yang bisa dibeli melalui jalur resmi hanya empat tiket.
"Menarik saya ketemu beberapa orang, random saja, ada yang dapat 12. Memang sesuai dengan amal dan perbuatan sepertinya, kalau doanya ikhlas dapat. Ada teman saya yang coba jalur resmi ada yang dapat 20," kata dia dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat pada Senin malam, (22/5/2023)
Ia menilai konser yang akan digelar pada 15 November mendatang ini memang fenomenal.
Namun sayangnya, penipuan tiket menjadi sorotan yang dapat merusak citra bisnis industri seni pertunjukan di Indonesia.
Sandiaga mengaku mendapat banyak protes ihwal sistem pembelian tiket ini karena ditemukan banyak kecurangan. Walaupun sistem pembelian tiket sudah digitalisasi, menurutnya, metode ini memang ini sangat rentan penipuan.
"Nah ini saya sangat menyayangkan ulah oknum yang memanfaatkan momen yang sebetulnya kita harus sambut dengan kebersamaan," ujarnya.
Hal itu pun membuat permintaan penambahan hari dari yang belum mendapat tiket.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan promotor mengaku sudah berupaya membuat Coldplay menambah jadwal konsernya di Jakarta.
Namun hingga saat ini, Sandiaga mengatakan belum ada keputusan dari pihak Coldplay.
Di sisi lain, ia memastikan pemerintah melalui Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri akan menindak tegas pelaku penipuan tiket ini.
Sebagai informasi, ada sekitar 14 yang sudah melaporkan ihwal penipuan tiket konser Coldplay ke Bareskrim Polri.
Karena itu, Sandiaga mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam mendapatkan tiket konser band asal Inggris ini.
"Belilah dari sumber yang dapat dipertanggungjawabkan dan valid. Manfaatkan kanal distribusi yang jelas dari sumber terpercaya," ucapnya
(Redaksi)