Sabtu, 20 April 2024

Anggota DPD RI Dapil Kaltim Buka Puasa Bersama dengan Kalangan Media, Soroti Pertanian Kaltim yang Belum Swasembada

Rabu, 21 April 2021 4:21

IST

POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Anggota Dewan Pimpinan Daerah (DPD) RI komite 2 dapil Kaltim, Aji Mirni Mawarni menyampaikan beberapa hal yang menjadi unek-uneknya selama ini yakni, salah satunya dengan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Selain PUPR juga bermitra dengan Pertanian, ia mengaku terus terang menfokuskan untuk pertanian, guna mendorong dan meningkatkan pertanian di Kaltim. Hal itu lantaran ketika melihat tahun 1997 ada krisis moneter, kemudian dalam kondisi sekarang ini adanya pandemi Covid-19, yang paling kuat itu hanyalah pertanian. "Hanya saja pertanian kita ini bisa dibilang masih jauh dari harapan, lantaran dalam satu tahun hanya sekali panen, harap saya minimal 2 kali dalam setahun" ujar Aji Mirni, Selasa (20/4/2021) saat menggelar buka puasa bersama di Resto & Cafe di Jalan Soetomo. Mantan Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kutim itu menilai masih banyak fasilitas pertanian yang masih kurang, seperti harus adanya irigasi. "Yang mempersulit petani kita berproduksi dengan baik, kalau hujan banjir, kalau panas kemarau kering," ungkapnya. Selain pertanian, wanita yang memiliki 120.388 suara dalam caleg 2019 lalu itu, mengatakan, selain Pertanian Dinas PUPR juga bermitra dengan perdagangan, perekonomian, perindustrian, kehutanan dan lingkungan hidup, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), serta Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Untuk ESDM, Mirni mengaku fokus dalam menyoroti tentang Migas atau Minyak dan Gas. Namun untuk pertambangan ia mengaku tidak terlalu mendukung. "Karena pertambangan itu merusak lingkungan, itu merusak lingkungan yang cukup parah," sebutnya. Ditambahkannya, apalagi katanya pertambangan itu tidak bisa mensejahterakan masyarakat secara merata, terkhusus kepada masyarakat yang tak jauh dari kawasan tambang. "Saya ke daerah Sebulu atau ke daerah L (Kukar), ada yang kerja di pertambangan ternyata mereka sistem kontrak, 3 tahun sudah selesai kembali lagi jadi pengangguran," jelasnya. Belum lagi dampak nyatanya, seperti masalah banjir, hal tersebut dilantari karena kurang pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) yang kurang baik. Kendati demikian, ia mengetuk hati - hati para pengusaha tambang khusus di Kaltim, untuk menolong kesejahteraan masyarakat. "Kalau memang anda mengkeruk kekayaan dari sana, tapi tolong kesejahtraan masyarakat diperhatikan dan pendidikan masyarakat diperhatikan," pungkasnya.(*)
Tag berita:
Berita terkait