Jumat, 19 April 2024

BBPOM Samarinda Temukan Empat Sample Panganan Takjil Berbahaya

Senin, 10 Mei 2021 0:6

IST

POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Buka puasa akan terasa lengkap dengan panganan takjil di atas meja makan. Beberapa jenis takjil pun menjadi banyak dijual dibeberapa lapak dan gerai penjual. Untuk itu, masyarakat harus tetap berhati-hati dalam memilih menu makanan. Karena tidak jarang ada pedagang nakal dengan menjual makanan yang terbuat dari bahan-bahan berbahaya untuk di konsumsi. Seperti sampel yang ditemukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Samarinda, melalui tahap pengujian yang ternyata hasilnya mengandung boraks dan rhodamin B. Kepala BBPOM Samarinda Sem Lapik mengatakan, BBPOM Samarinda melakukan upaya pengawasan keamanan pangan selama bulan ramadan untuk melindungi masyarakat melalui kegiatan Intensifikasi Pengawasan Pangan. "Pelaksanaan pengawasan dilakukan dari bulan April hingga akhir bulan Mei mendatang," ujarnya kepada awak media di ruang rapat BBPOM Jalan Jendral Suprapto, Senin (10/5/2021). "Alhamdullilah, terhadap 19 sarana distributor dan sarana ritel tidak ditemukan produk pangan yang Tanpa Izin Edar (TIE), kedaluwarsa dan rusak", sambungnya. Sem menambahkan, selain pengawasan terhadap distributor dan ritel pangan olahan, pihaknya juga melakukan sampling atau pengujian terhadap pangan jajanan berbuka puasa atau takjil dan melalui proses pengujian, ditemukan sampel yang mengandung bahan berbahaya yaitu 2 sampel yang mengandung boraks dan 2 sampel yang mengandung rhodamin B. Terhadap penjual pangan jajanan buka puasa yang menjual produk mengandung bahan berbahaya telah diberikan pembinaan bersama dengan Dinas terkait. Atas hal ini BPOM di Samarinda berkomitmen untuk terus mengawal keamanan pangan khususnya di masa darurat Covid-19 ini. "Kami mengingatkan kepada masyarakat agar menjadi konsumen cerdas dalam memilih pangan aman dengan terus melakukan cek KLIK (Cek Kemasan, Cek Label, Cek Izin Edar dan Cek Kedaluwarsa) sebelum membeli atau mengkonsumsi pangan olahan", tutupnya. (*)
Tag berita:
Berita terkait