Kamis, 28 Maret 2024

DPRD Sambut Baik Pemkot Samarinda Bangun Jalur Alternatif ke Bandara APT Pranoto yang Terintegrasi Dengan Desa Adat Pampang

Sabtu, 14 Agustus 2021 1:15

IST

POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Jalan menuju Bandara APT Pranoto yang sering macet ditambah kondisi jalan yang rusak parah menjadi perhatian dari DPRD Samarinda. Hal ini pun membuat Pemerintah kota (Pemkot) Samarinda untuk berpikir membangun jalan baru. Bahkan dalam proyeksi tersebut, Desa Pampang direncanakan akan menjadi jalur singgah sekaligus pengembangan destinasi wisata. Desa Pampang yang juga merupakan kampung adat asli Suku Dayak mayoritas Kenya tersebut sering mengadakan pertunjukan seni tari - tarian dan produk lokal. Sehingga Pemkot Samarinda ingin mengembangkan jalur menuju Bandara APT Pranoto, sebabnya kawasan tersebut sangat dekat dengan Desa Pampang, Kecamatan Samarinda Utara. Wakil Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Samri Syahputra mengatakan bahwa rencana pemkot tersebut adalah langkah yang tepat. Pasalnya, Samri sapaannya menilai selama ini jalur ke Bandara APT Pranoto yang melewati Jalan DI Panjaitan sebagai pintu akses pertama keluar masuk Samarinda masih mengalami berbagai kendala. “Akses ke Bandara APT Pranoto saat ini menurut saya kurang layak, kalau dibandingkan dengan daerah lain. Biasanya akses ke bandara itu jalannya mulus, tertata dengan indah sehingga membuat kita nyaman. Jalan menuju ke bandara kita ini belum standar. Kalau ada wacana itu kita setuju saja,” ujar Samri saat dikonfirmasi awak media, Sabtu (14/8/2021). Politisi PKS itu menambahkan, pembangunan Bandara APT Pranoto tersebut terbilang masih baru dan akan membutuhkan waktu perencanaan pembangunan, serta anggaran yang perlu dimatangkan. Terlebih, melintasi jalur Desa Pampang sebagai akses singgah, di mana daerah tersebut terkenal dengan kebudayaan asli Dayak sebagai representasi kearifan lokal masyarakat Kalimantan Timur. “Kalau berpikir secara ekonomi, dibukanya jalur baru melintasi Desa Pampang yang jelas akan menambah wisatawan. Tentu menambah pendapatan asli daerah,” tambahnya. Kendati demikian, dirinya berharap agar Pemkot Samarinda bisa terus melakukan kajian yang komprensif, agar nantinya jika ada anggarkan untuk pembangunan akses tersebut dan pengerjaannya tidak asal-asalan. "Ya intinya, ini rencana tersebut harus dikaji lebih dalam lagi, supaya ketika anggarannya cukup, pengerjaan akses jalan itu bisa berjalan dengan baik," pungkasnya. (*)
Tag berita:
Berita terkait