Jumat, 29 Maret 2024

Jembatan Mahkota II Samarinda Belum Bisa Dibuka, Pemkot Belum Temukan Alat Mikrotik, Perlu Waktu Sebulan untuk Lengkapi Kesimpulan Akhir

Selasa, 11 Mei 2021 2:25

IST

POLITIKAL.ID, SAMARINDA – Pemerintah kota (Pemkot) Samarinda menggelar konferensi pers terkait penutupan jembatan Mahakam Kota (Mahkota) II, di Anjungan Karamumus Balai Kota, Samarinda, Selasa 11 Mei 2021. Wali Kota Samarinda, Andi Harun memimpin jalannya konferensi pers menjelaskan, Pemkot Samarinda sebenarnya ingin membuka jembatan Mahkota II sebelum hari raya idulfitri 1442 Hijriah/2021 M. "Karena apa yang dirasakan masyarakat menyangkut akses jalan yang melewati jembatan Mahkota II, hari-hari belakangan semenjak ditutup begitu terasa. Ditambah pembangunan dinding turap di Teluk Bajau belum dilaksanakan, sebab masih menunggu proses lelang," ujar Andi Harun saat konferensi pers. Andi Harun menjelaskan, seperti diberitakan sebelumnya, terdapat dua survey yang dilakukan untuk memastikan kondisi jembatan Mahkota II Samarinda. Tepatnya semenjak longsor yang terjadi di Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Kalhol yang mengakibatkan satu korban meninggal beberapa waktu lalu. Dari hasil dua survey tersebut, dikatakan Andi Harun terdapat perbedaan antara keduanya. Survey yang dilakukan PUPR Samarinda menyatakan terdapat pergeseran jembatan sebanyak 7 milimeter ke kanan dan turun 30 milimeter ke bawah pada pile cap pylon 7 jembatan Mahkota II Samarinda. Sementara, survey yang dilakukan PT Ninda Karya, menyatakan tidak ada pergeseran. "Kalau pun ada tidak melebihi batas margine eror," imbuhnya lagi. "Ternyata perbedaan hasil survey dipengaruhi cara pengambilan titik koordinat oleh keduanya. Konsultan PUPR Samarinda menggunakan lokal, sementara PT Nindya Karya menggunakan koordinat global," sambungnya. Lebih lanjut, kepastian pembukaan jembatan Mahkota II Samarinda disebut Andi Harun menunggu statemen resmi dari Kementerian PUPR. "Pemkot Samarinda sudah bersurat pada Senin, 10 Mei 2021 kemarin. Dan langsung dibalas oleh kementerian hari itu juga," terangnya. Hasilnya, sambung Andi Harun, pembukaan jembatan Mahkota II Samarinda belum bisa dilakukan sebab beberapa alasan. Andi Harun membeberkan isi surat balasan Kementrian PUPR kepada Pemkot Samarinda. Menindaklanjuti Surat Wali Kota Samarinda nomor 620/100.07/26/2021 perihal Permohonan Pembukaan Jemaat Mahkota II Samarinda menghasilkan tiga poin. Pertama berita acara hasil pengukuran sebelum dan sesudah kelongsoran sesuai notulen rapat belum disampaikan. Kedua, laporan terkait keretakan pada pile cap pylon 7 dan bagian lain belum dilaporkan. Ketiga, belum ada pembahasan dengan KKJTJ terkait dua hal tersebut diatas. Selain itu, Andi Harun menjelaskan bahwa guna mengetahui penyebab keretakan yang terjadi pada pile cap pylon 7 jembatan Mahkota II Samarinda, Pemkot Samarinda membutuhkan alat bernama Crack detection microscope yang disediakan Kementrian PUPR. "Selama enam minggu waktu alat tersebut baru bisa diturunkan di Samarinda. Tapi kita juga cari alternatif lain kalau bisa sebelum enam minggu itu. Kita sudah kordinasi dengan beberapa PTN Negeri maupun Swasta untuk mengusahakan pengadaan alat tersebut," pungkas Andi Harun. (*)
Tag berita:
Berita terkait