Jumat, 29 Maret 2024

Ketua Fraksi PKB: Jika Ada Usulan dari Golkar, Ketua Komisi III DPRD Kaltim Bisa Diganti 

Kamis, 19 Agustus 2021 9:8

IST

POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Kasus dugaan penipuan cek kosong yang menyeret nama Hasanuddin Masud, berpotensi turut mengganggu kinerjanya sebagai Ketua Komisi III DPRD Kaltim. Agar tidak mengganggu tugas fungsi kedewanan, jabatan Ketua Komisi III disampaikan ada kemungkinan dikocok ulang, atau dilakukan pergantian jabatan. Syafruddin, Ketua Fraksi PKB, yang juga sebagai Anggota Komisi III DPRD Kaltim, menyampaikan, pergantian ketua komisi dapat dilakukan jika diusulkan oleh partai politik bersangkutan. Dalam kasus Hasan Masud, dapat diganti jika ada usulan dari Partai Golkar. Sementara untuk anggota komisi ataupun fraksi lain tidak dapat mengusulkan pergantian. "Gak mungkin, gak ada. Gak ada aturannya itu," kata Udin, sapaan akrabnya dikonfirmasi Kamis (19/8/2021). "Kecuali partainya (Golkar) yang minta, mengusulkan pergantian, baru bisa diganti," sambungnya. Dengan berjalannya proses hukum yang dihadapi ketua komisi, Syafruddin mengaku tidak menggangu kinerja di Komisi III DPRD Kaltim Pasalnya, komisi III menurutnya bekerja dengan kolektif sehingga pekerjaan kedewanan masih bisa dihandle oleh anggota yang lain. "Ketua komisi yang terangkut masalah hukum saat ini tidak mengganggu kinerja di Komisi III. DPRD itu sifat kerjanya kolegtif kolegial, jadi tidak ada mempengaruhi apa-apa di sana. Kinerja aman saja," jelasnya. Dirinya menegaskan hingga saat ini secara internal komisi III, tidak ada menyinggung potensi pergantian ketua komisi. "Kalau misalnya anggota komisi lain yang meminta pergantian tidak bisa dilakukan," pungkasnya. Perkembangan kasus dugaan penipuan cek kosong, pihak penyidik Polresta Samarinda, menjadwalkan pemanggilan kepada Hasanuddin Masud dan Nurfaidah (Istri Hasan Masud) untuk dimintai keterangan. Pemanggilan dilakukan pada Selasa (24/8/2021) pekan depan. Sebagai informasi, dikonfirmasi media melalui pesan singkat whatsapp, Hasanuddin Mas'ud pada tanggal 11 Agustus lalu membantah adanya dugaan penipuan cek kosong tersebut. "Itu tidak benar, saya dizholimi," ujar Hasan sapaannya. Bahkan dirinya hemat berkomentar karena tak ingin suasana menjadi panas. "Calming down aja dulu," tuturnya. Setelah status naik ke penyidikan, media ini mencoba mengkonfirmasi kembali hingga hari ini, Selasa (17/8/2021). Namun upaya mengkonfirmasi belum dapat dilakukan. Bahkan media ini berusaha menyambangi kediamannya di Perum Pondok Alam Indah (PAI), Jalan AW Syahranie, Samarinda beberapa hari lalu. Menurut penuturan penjaga rumah, Hasanuddin Mas'ud sedang urusan ke luar kota (Jakarta, red) selama dua minggu. Sementara istrinya, NF sedang ke Bontang bersama anaknya, kemungkinan sedang liburan. (*)
Tag berita:
Berita terkait