POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Pemerintah kota (Pemkot) Samarinda meresmikan Elektronik Parking (E-Parking). Hal tersebut mendapat apresiasi dari Anggota Komisi III DPRD Samarinda Mohammad Novan Syahronny Pasie. Novan menuturkan saat ini pihaknya sedang meminta data titik parkir yang masuk dalam uji coba penerapan e-Parking. "Kalau berkaitan dengan komisi III, kami masih meminta data dari Dinas Perhubungan Kota Samarinda terkait titik mana yang akan diberlakukan uji e-Parking," ujar Novan saat dihubungi awak media, Rabu (5/5/2021). Lanjutnya Novan menjelaskan, berdasarkan data yang dimiliki Komisi III, ada 240 titik parkir di Samarinda. Dari 240 titik tersebut diharapkan tidak hanya berdampak pada peningkatan PAD, namun mampu mengurai kemacetan akibat parkir liar. "Karena kami tidak hanya menyoroti soal PAD, tetapi juga terhadap dampak lalu lintas. Ada hak pejalan kaki yang harus dipikirkan," imbuhnya. "Selain dari PAD yang pasti hari ini masyarakat jauh lebih dimudahkan melakukan pembayaran melalui non tunai, sehingga mereka juga mendapat pelayanan yang maksimal," sambungnya. Novan menambahkan, untuk kemudahan transaksi pemerintah harus hadir dalam penyebaran luasan informasi terkait e-Parking. "Masyarakat wajib mengikuti aturan yang ada. Karena ini sifatnya tidak ada perubahan sesuatu, ini hanya menggunakan alat non tunai. Tapi untuk kemudahan transaksinya pemerintah harus gencar melakukan sosialisasi," ungkapnya. Selain itu, Novan menghimbau agar pelayanan kepada masyarakat tersebut, harus diikuti dengan fasilitas yang sesuai. "Karena kita ingin meminimalisir kebocoran di dalam proses pemungutan retribusi yang mana hari ini, dari sekian banyak unit kendaraan di Samarinda perlu kita maksimalkan potensinya," pungkasnya. Dalam pilot project ini terdapat 10 alat e-Parking yang didemokan. Sistem pembayaran parkir digital ini diterapkan pada Jalan Diponegoro, Jalan Panglima Batur, Jalan KH Khalid, Jalan Abul Hasan, dan Jalan Sudirman. (*)