Jumat, 26 April 2024

Loyalis Zulhas Minta Kader yang Tak Masuk Kepengurusan PAN Jangan Jadi Provokator

Rabu, 11 Maret 2020 22:41

Zulkifli Hasan bersama para petinggi PAN. Foto/Dok SINDO

POLITIKAL.ID - Loyalis Zulkifli Hasan, Viva Yoga Mauladi meminta mereka yang tidak masuk kepengurusan PAN 2020-2025 tidak memperkeruh situasi di internal PAN.

Menurut Yoga, setelah Kongres V PAN di Kendari, 10-12 Februari 2020, hendaknya semua pengurus dan kader partai menerima hasil kongres karena itu merupakan keputusan yang sah, legal, dan konstitusional. Semua kandidat ketua umum telah berkontestasi. Proses pemilihannya berjalan lancar, sesuai dengan peserta sah yang memiliki hak pilih.

"Jika setelah kalah berkompetisi lalu merasa berkeberatan dengan hasil keputusan kongres, silakan menggugat sesuai dengan peraturan perundang-undangan," ujarnya dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Kamis (12/3/2020).

Yoga menambahkan, bagi kader yang tidak terakomodasi di kepengurusan baru, sebaiknya menghindari untuk menjadi tukang kompor, tukang kipas, atau provokator, dengan memanfaatkan figur Pak Amien Rais untuk menjadi alat legitimasi atas ketidakpuasan hasil kongres.

"Jangan memprovokasi Pak Amien Rais menjadi cap stempel demi agenda politik pribadi dan ambisi kader yang kecewa," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, langkah Zulkifli Hasan (Zulhas) yang tidak mengakomodasi Amien Rais dalam kepengurusan Partai Amanat Nasional (PAN) periode 2020-2025 berbuntut panjang. Muncul usulan agar didirikan partai baru bernama PAN Reformasi.

"Perlu kami sampaikan, kami sudah menerima usulan dari 158 DPD dan DPW serta 1.300 tokoh-tokoh yang pernah terlibat di PAN dan tokoh yang pernah terlibat di era Reformasi termasuk tokoh-tokoh Muhammadiyah agar Pak Amien daripada diperlakukan tidak baik oleh PAN agar membentuk PAN Reformasi," ujar Koordinator Pemenangan Mulfachri Harahap, Muhammad Asri Anas kepada SINDOnews, Rabu (11/3/2020). (*)

Artikel ini telah tayang di sindonews.com dengan judul "Loyalis Zulhas: Yang Tidak Masuk Kepengurusan PAN Jangan Jadi Provokator"

Tag berita:
Berita terkait