Sabtu, 20 April 2024

Pembangunan Terowongan di Gunung Manggah Samarinda Jalan Terus, 2022 Rencana Pekerjaan Dimulai

Senin, 28 Juni 2021 0:8

IST

POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Minggu malam (27/6/2021) pelatikan dan diskusi Seksi mahasiswa - Ikatan Ahli Geologi Indonesia (SM - IAGI) di salah satu hotel di bilangan Jalan Imam Bonjol. Kegiatan dialog dengan dua sesi itu diikuti mahasiswa dari Unmul, pengamat sosial, Sri Murliati. Wakil DPRD Samarinda, Anggkasa Jaya dan wali kota Samarinda, Andi Harun. AH sapaan Andi Harun mengatakan dengan kegiatan ini dirinya sangat senang. Ada pihak masyarakat yang mendiskusikan ide - ide pembangunan di Samarinda. Artinya, apresiasi masyarakat tinggi kepada pemkot terkait pembangunan terlebih terowongan di gunung manggah. "Banyak bahasan ya. Mulai dari perspektif perencanaan, politik, sosial dan aspek teknik. Hasil diskusi ini nantinya sebagai masukan untuk selanjutnya menjadi saran," ujar Andi Harun saat dikonfirmasi awak media. Mantan wakil ketua DPRD Kaltim telah mempelajari wilayah gunung manggah Jalan Otista tersebut. Samarinda terlebih di tempat rencana terowongan akan dibangun tersebut adalah zona cesartoid. Menurut analisis jenis bebatuannya adalah batuan gamping dan lempung. Terlebih gamping batuan ini adalah jenis yang lunak. "Dialog ini juga bagian dari metode pekerjaan konstruksinya kedepan agar tepat," imbuhnya. Terowongan dengan jarak panjang sekitar 600 meter itu dimaksudnya untuk mengurai kemacetan. Pasalnya jalan tersebut menjadi jalan penghubung kecamatan Sambutan dan Samarinda Seberang - Palaran dan ramai dilewati kendaraan. "Tidak banyak opsi yang kita miliki. Opsi melebarkan jalan punya masalah sosial tinggi. Sementara merelokasi pasar juga sama. Sedangkan membuat terowongan jelas lebih aman bagi pemkot dan opsi yang realistis," ucapnya. Opsi tersebut menurutnya mengeluarkan anggaran lebih kecil dan minim menimbulkan masalah sosial. Karena pembebasan lahan membutuhkan uang yang tidak sedikit. Terowongan ditambahnya lagi cukup hemat dibanding opsi lain. Anggaran pembangunan mencapai Rp 400 miliar. Kendati ada pembebasan lahan sedikit di rsj Samarinda. "Bulan 8 harus selesai. Anggaran melalui APBD perubahan. 2022 bisa di mulai pembangunannya," pungkasnya. Dalam hal ini, pemkot sangat memperhatikan kegiatan proyek dengan tetap mengutamakan keselamatan warga yang paling utama. (*)
Tag berita:
Berita terkait