Jumat, 19 April 2024

Perumdam Samarinda Teken MoU dengan Investor Korsel

Rabu, 1 September 2021 5:4

IST

POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Pemerintah kota (Pemkot) Samarinda bekerjasama dibidang air bersih. Kerjasama itu ditandai dengan penandatanganan Memorandum Of Understanding (MoU) antara Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Kota Samarinda dengan PT. STM yang berasal dari Korea Selatan terkait investasi pembangunan Spam IPA Cendana 3, Rabu (1/9/2021). Wali Kota Samarinda, Andi Harun mengatakan sesuai dengan komitmen pemerintah beberapa waktu yang lalu, jika Pemkot akan menjajaki kerjasama bisnis to bisnis dengan pihak swasta dibeberapa sektor salah satunya adalah layanan air bersih. Andi Harun mengakui situasi pandemi Covid-19 berdampak terhadap kemampuan fiskal daerah di seluruh Indonesia, sehingga dibutuhkan inovasi dalam rangka untuk membiayai pembangunan adalah dengan kerja sama. “Hari ini kita bersyukur progresnya semakin maju, ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU antara Perumdan Tirta Kencana Samarinda dan pihak Korea dengan PT STM Tunggal Jaya,” ucapnya. Selain itu Andi Harun juga mengatakan, jika berjalan sesuai rencana maka peletakan batu pertamanya di sekitar bulan Desember dan direncanakan projek ini jika tidak ada kendala, maka kemungkinan enam bulan setelah peletakan batu pertama maka sudah bisa beroperasi. “Karena ini perusahaan dari Korea Selatan, maka salah satu teknologi yang akan iPlay dalam projek ini adalah sebagiannya dari teknologi Korea,” sebutnya. Di lokasi yang sama, Direktur Utama Perumdam Tirta Kencana, Nor Wahid Hasyim menambahkan saat ini pihaknya masih membicarakan terkait teknis. Dirinya menyebut bahwa sesuai denga apa yang disampaikan Wali Kota Samarinda bahwa dalam waktu enam bulan projek tersebut sudah bisa berjalan. Terkait mengapa menjalin kerjasama dengan investor Korea, dijelaskan Wahid jika piihaknya siap bekerjasama denga siapa saja. PT STM merupakan yang pertama masuk untuk menawarkan kerjasama tersebut. Projek kerjasama tersebut nantinya akan menyediakan lahan sekitar 2 hektar untuk dibangun Spam IPA dengan kapasitas 200 liter per jam, yang siap menampung 12 ribu sambungan untuk area yang selama ini bergilir dan untuk membuka sambungan baru. “Kerja samanya tentatif, bisa lima tahun, sepuluh bahkan dua puluh tahun. Untuk pengerjaan fisiknya diperkirakan selama enam bulan melihat kondisi. Kita telah membentuk tim proses kerja sama yang yang berkoordinasi dengan PT STM,” pungkasnya. (*)
Tag berita:
Berita terkait