Kamis, 28 Maret 2024

Tokoh Masyarakat Tanggapi Rencana Aksi Gagalkan Omnibus Law di DPRD Kaltim Besok

Minggu, 11 Oktober 2020 4:49

IST

POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Aksi mahasiswa dan pelajar beberapa waktu lalu di Samarinda kantor DPRD Kaltim mendapat perhatian dari tokoh masyarakat.

Salah satu tokoh masyarakat itu yakni, Ketua Pengurus Besar Gepak Kalimantan, Abraham Ingan.

Abraham sapaannya itu mengimbau agar demo, Senin (12/10/2020) besok tak berujung pada demo yang anarkis.

Dirinya tak ingin penyampaian pendapat di muka umum berujung bentaran antar pihak keamanan dan pihak pengunjuk rasa yang kemudian, adanya kerusakan fasilitas milik negara dan korban di masing-masing pihak.

"Kepada seluruh lapisan masyarakat, agar tetap menjaga situasi kamtibmas Kaltim khususnya Kota Samarinda agar tetap aman,damai dan harmonis," ujar Abraham dalam rilisnya, Minggu (11/10/2020).

Pun dirinya juga mengimbau kepada pelajar untuk tidak mengikuti giat unjuk rasa sebagaimana yang tercantum pada UU Perlindungan Anak.

Lebih lanjut kata dia lagi, pengunjuk rasa dipersilahkan menyampaikan pendapatnya di muka umum sebagaimana diatur dalam konstitusi dengan tidak melakukan pengrusakan dan tidak mengganggu aktifitas umum masyarakat.

"Saya sampaikan pula kepada pihak keamanan agar memfasilitasi para pengunjuk rasa untuk penyampaikan pendapat di muka umum secara damai agar tetap aman dan kondusif, " imbuh pria yang juga Ketua Pokdarkamtibmas Kaltim itu.

Terpisah, Wakil Ketua Pokdarkamtibmas, Wahyudi mengatakan hal yang sama, menurutnya wakil rakyat dan pengjuk rasa wajib duduk sebagaimana fungsi dewan yang menyerap aspirasi masyarakat.

Dengan begitu, benturan pihak kemanan dan pengunjuk rasa dapat dihindarkan.

Lebih lanjut kata Wahyudi lagi, diharapkan kepada pelajar dan mahasiswa tidak terprovokasi dengan oknum tak bertanggung jawab yang ingin menghilangkan subtansi tuntutan pengunjuk rasa.

"Silahkan berdemo, karena memyampaikan pendapat dilindungi UU, tapi jangan terpancing sampai merusak fasilitas umum," tuturnya. (*)


Tag berita:
Berita terkait