Sabtu, 20 April 2024

Wali Kota Tutup Secara Simbolis Pasar Ramadan di Gor Segiri, Bukti Putaran Ekonomi Masyarakat Masih Bergeliat

Jumat, 7 Mei 2021 5:4

IST

POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Wali kota Samarinda, Andi Harun resmi menutup secara simbolis pasar Ramadan tahun 2021 di halaman Gor Segiri, Jum'at (7/5). Penutupan benar-benar resmi tertanggal pada 9 Mei 2021 mendatang. Wali kota Samarinda, Andi Harun mengatakan pasar Ramadan yang sudah berjalan itu akan di evaluasi. Pembukaan pasar Ramadan 2021 beberapa waktu lalu memang memiliki beberapa kekurangan. Sebab, dilakukan secara mendadak. Permintaan masyarakat agar dibukanya pasar Ramadan, dijelaskan Andi Harun baru diijinkan dalam waktu mepet. "Setelah saya timbang-timbang, saya siapkan perangkat dan pengawasannya. Setelah diberikan jaminan oleh Dinas Kesehatan, Dispora, Satpol PP, Dishub. Mereka sudah siap terapkan kebijakan wali kota, maka baru saya buka," ujar Andi Harun kepada awak media usai memberikan pidato. lanjut Andi Harun, pembukaan pasar Ramadan semuanya serba mendadak. Ornamen tenda disebutnya masih sederhana, mengingat beberapa waktu roboh akibat diterjang angin kencang yang melanda kawasan ini. "Tapi kita bersyukur masyarakat kembali bisa menikmati pasar Ramadan," paparnya. Andi Harun menyebut, suasana yang dibangun pada pasar Ramadan 2021 ini memang berorientasi pada pasar Ramadan itu sendiri. Dia menggambarkan, mungkin suatu hari, lokasi ini juga menjadi tempat berbuka puasa bersama secara langsung, dan bukan hanya pasar Ramadan saja. "Seperti di daerah lain layaknya Surabaya, Solo, Jakarta, Kelapa Gading, yang terdapat tempat untuk buka puasa bersama," sebutnya. Terkait pemulihan ekonomi, Andi Harun menegaskan jumlah transaksi atau perputaran yang ada di pasar Ramadan ini amatlah besar. Dinilai dari ukuran transaksi selama satu bulan. "Disitu terindikasi bahwa Samarinda ini ekonominya sudah mulai bergerak. Hanya satu saja soal protokol kesehatan harus terus dipertahankan," tuturnya. Andi Harun yakin, diantara 10 Kabupaten di Kaltim, Samarinda adalah kota yang cepat beradaptasi terkait pemulihan ekonomi. Hal ini disebut Andi Harun karena kepatuhan protokol kesehatan segala pihak. Sehingga, sebutnya, aktivitas ekonomi pasca lebaran juga bisa tetap berjalan di Samarinda ditandai dengan infografis yang menunjukan tidak ada lagi zona merah di Samarinda. Kendati demikian, Andi Harun tidak menampik, bahwa pelanggaran penerapan prokes di pasar Ramadan 2021 ini juga tidak dapat dihindari. "Pelanggaran minor tapi. Misalnya ada satu dua orang yang tidak memakai masker. Tapi sebenarnya masyarakat juga sudah mengerti tentang bahaya Covid-19. Terkadang mereka lalai tidak memakai masker," ucapnya. Selain itu, Andi Harun menyatakan pada catatan kedua yang menjadi evaluasi pasar Ramadan ini ialah alur keluar dan masuk. Awalnya menggunakan satu line dengan dua jalur, membuat pengunjung yang datang atau keluar secara bersama-sama dan menyebabkan kemacetan. "Setelah pada hari ke empat pasar Ramadan kita ubah rutenya dan kemudian lancar," terangng lagi. (*)
Tag berita:
Berita terkait