POLITIKAL.ID - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) akhirnya mengungkap penyebab gempa bumi di Garut.
Menurut Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, gempa magnitudo 6,4 Garut pada Sabtu (3/12/2022) disebabkan aktivitas pada lempeng Indo-Australia.
Sementara, mekanisme gempa yang mengguncang Garut lantaran adanya pergerakan geser terhadap lempeng Indo-Australia.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya aktivitas dalam lempeng Indo-Australia (intraslab).
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip),” jelas Daryono dalam keterangan tertulis
Daryono juga menjelaskan gempa yang memiliki kedalaman 109 kilometer ini dirasakan hingga Trenggalek, Jawa Timur.
Daryono mengungkapkan hingga pukul 17.20 WIB, gempabumi susulan belum terjadi pasca terjadinya gempa di Garut.
“Hingga pukul 17.20 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan (aftershock),” ujarnya.