POLITIKAL.ID - Upaya menangani permasalahan banjir di Kota Samarinda terkadang mendapat penolakan dari warga, salah satunya pembangunan drainase,
Hal itu diungkap anggota Komisi III DPRD Samarinda, Celni Pita Sari belum lama ini.
"Kadang serba salah juga, kalau kita mau lakukan perbaikan drainase kadang masyarakatnya nggak mau," ujar Celni belum lama ini.
Dijelaskannya, terkadang masyarakat yang memiliki toko depan jalan merasa terganggu dengan adanya drainase.
Ia mengambil contoh seperti di Jalan Pasundan sampai ke Rumah Sakit Dirgahayu.
Di lokasi tersebut, ucapnya, masyarakat tidak membolehkan untuk melakukan perbaikan drainase dengan alasan nanti tidak bisa parkir.