POLITIKAL.ID, SAMARINDA – Dampak wabah virus corona atau Covid-19 cukup memukul sektor tenaga dan dunia usaha di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Wali Kota Rizal Effendi melaporkan hingga, Selasa (28/4/2020) sudah 5.343 pekerja yang dirumahkan, 987 orang pemutusan hubungan kerja (PHK), 1.286 usaha menengah kecil mikro (UMKM) dan 2. 275 pedagang menjerit.
Kondisi tersebut akan terus bertambah jika kondisi pandemi Covid-19 tak segera membaik.
Karena itu, pemkot menyiapkan Rp 70 miliar untuk program jaring pengaman sosial untuk 70.000 kepala keluarga yang terdampak akibat Covid-19.
“Kami masih tunggu apa rencana bantuan jaring pengaman sosial dari Pemprov Kaltim untuk Balikpapan,” ungkap Rizal melalui konferensi video bersama Gubernur Kaltim, Selasa (28/4/2020).
Karena dampak tersebut, Rizal meminta agar bantuan keuangan 2020 dari Provinsi Kaltim untuk Balikpapan agar tak dipotong.
Menurut prediksi Bank Indonesia, pertumbuhan ekonomi Balikpapan hanya berkisar 1,8 persen sampai 2,3 persen jika kondisi ini terus berlarut sampai tiga bulan kedepan.
Angka tersebut lebih merosot lagi jika Balikpapan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), maka pertumbuhan ekonomi Balikpapan diperkirakan hanya 0,3 persen sampai 0,8 persen. (Politikal.id 002)