Minggu, 19 Mei 2024

Dengan Tangannya, Wagub Sembelih Sapi Qurban dari Presiden

Sabtu, 1 Agustus 2020 6:16

IST

POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Wakil Gubernur, Hadi Mulyadi kembali beraktivitas setelah sebelumnya melakukan karantina mandiri.

Wagub menyembelih hewan qurban pemberian Presiden Joko Widodo pada Sabtu (01/08/2020) pagi, di Masjid Baitul Muttaqien Islamic Center Samarinda.

Kegiatan penyembelihan dilaksanakan sebagai prosesi syukur lanjutan perayaan Idul Adha yang dilaksanakan Jumat (31/7/2020).

Sebanyak 21 Ekor Sapi dan 24 Ekor kambing dieksekusi yang dimana salah satu sapi jenis Limousine diberikan oleh Presiden RI Jokowi .

"Sebanyak 21 ekor sapi dan 14 ekor kambing kami terima, salah satunya adalah bantuan dari bapak presiden Jokowi dan bantuan dari bapak gubernur dan wakil gubernur serta lainnya" sebut Ketua Yayasan Badan Pengelola Islamic Center Awang Dharma Bakti pada Sabtu pagi (1/8/2020).

Pada prosesi penyembelihan, Hadi Mulyadi terlihat datang untuk ikut menyembelih. Kepada awak media ia mengaku pada momentum Hari Raya Iduladha ini, ia menerima permintaan untuk menyembelih hewan kurban lebih dari satu tempat.

"Tahun ini ada 7 tempat (yang meminta). Tapi hanya Islamic saja yang saya datangi. Sama siang dan besok 1. Jadi hanya 3 saja," ujar Hadi, saat ditemui di Pelataran Masjid Islamic Center, Jalan Slamet Riyadi, Kota Samarinda Sabtu pagi (1/8/2020).

Hadi mengakui sudah sering menyembelih hewan kurban. Politisi Partai Gelora ini bahkan mengatakan ia mengoleksi sejumlah pisau dan parang yang khusus dibeli untuk menyembelih hewan kurban.

"Boleh dikatakan hobi. Ada 10 parang yang setiap tahun harus diasah ulang. Dan hanya digunakan untuk potong hewan kurban," sambung Hadi.

Ia menyebut, tidak ada kriteria khusus untuk parang yang ia gunakan. Namun, alat penyenbelihan harus sesuai syariat atau aturan baku dalam Islam, yakni harus tajam dan memotong dengan cepat, agar proses penyembelihan berjalan lancar.

"Parang harus tajam, hari ini ada empat yang saya bawa. Ini belinya di Tasik Malaya, ada yang di(beli) di Balikpapan ada yang di Banjar. Ya, yang penting tajam. Yang mengasah harus yang membuat. Yang penting juga harus berdoa," ungkapnya. ( Redaksi Politikal - 001 )

Tag berita:
Berita terkait