Rabu, 4 Desember 2024

Desa Jonggon di Kukar Jadi Pemasok Bahan Pangan Untuk Warga IKN

Kamis, 18 Juli 2024 20:0

POTRET - Ilutsrasi Petani (Istimewa)

POLITIKAL.ID - Desa Jonggon yang berada di Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) akan disiapkan menjadi desa pemasok bahan pangan untuk warga Ibu Kota Nusantara (IKN) menyusul lokasi yang berbatasan. 

Hal ini diisampaikan Wakil Pemerintah  Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar), Asisten I Akhmad Taufik Hidayat di Tenggarong.

"Desa Jonggon sebelumnya merupakan kawasan transmigrasi. Dalam perkembangannya, desa itu semakin maju dalam berbagai bidang pembangunan. Pembangunan itu akan semakin pesat dengan adanya IKN  sebagai tetangga," kata Asisten I Akhmad Taufik Hidayat di Tenggarong.
 
Lokasi Jonggon Desa yang berbatasan langsung dengan IKN di sisi barat laut, menurut Akhmad Taufik, akan mudah membantu pemenuhan kebutuhan pangan. Pemenuhan bahan pangan itu dapat dilakukan oleh warga IKN dengan datang langsung ke Jonggon Desa, maupun warga Jonggon yang mengantar ke penduduk IKN
 
Akhmad Taufik mengatakan pencapaian Desa Jonggon dalam bidang pembangunan antara lain peningkatan infrastruktur, layanan kesehatan, pendidikan, pertanian dalam arti luas, hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat. 

"Desa yang diawali dari pemukiman transmigrasi ini terus berkembang. Perjalanan panjang telah dilalui hingga usianya sekarang menginjak 60 tahun. Pencapaian usia itu tentu cukup matang bagi perkembangan desa yang diawali dari kelompok transmigran," katanya. 
 
Kepala Desa Jonggon Jumari mengatakan pemerintah daerah telah melakukan peningkatan kapasitas dan pelatihan kepada para petani, selain pendampingan pengelolaan lahan. Peningkatan kapasitas itu menjadi wujud pemanfaatan aset dan potensi desa.
 
Komoditas unggulan Desa Jonggon saat ini, menurut Jumari, adalah kelapa sawit. Tapi, desa itu juga mempunyai ratusan hektar lahan sawah, serta lahan hortikultura dan perikanan.
 
"Luas wilayah Desa Jonggon mencapai 76.136 hektare. Desa kami paling luas di antara desa lain di Kecamatan Loa Kulu. Saat ini hanya sekira 5.000 hektare lahan yang menjadi hak milik masyarakat. Tapi, lahan seluas itu mampu produksi aneka kebutuhan pangan," kata Jumari.

(Advertorial) 

Tag berita: