POLITIKAL.ID - Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar mengaku jika dia dan keluarganya diancam akan dibunuh oleh wakilnya sendiri yakni, Firdaus.
Merasa keselamatannya terancam, ia pun akan melaporkan wakilnya tersebut ke polisi dengan tuduhan ancaman pembunuhan. Tak hanya diancam, kata Shabela, dirinya nyaris baku hantam dengan wakilnya tersebut.
Saat datang ke pendoponya, lanjut Shabela, Firdaus berbicara proyek. Namun, ia tidak paham proyek yang dimaksud oleh Firdaus. Sementara itu, Firdaus membantah informasi yang menyebut jika dirinya mengancam akan membunuh Bupati Aceh Tengah.
Namun, terkait adanya pernyataan Shabela yang akan melaporkannya polisi, Firdaus mengaku siap untuk menghadapi proses tersebut. Bahkan, ia juga akan melaporkan Shabela terkait kasus yang lebih besar.
Mengenai proyek yang dipersoalkan Shabela, menurut Firdaus, itu tentang proyek di sejumlah instansi senilai lebih kurang Rp 17 miliar. Proyek tersebut telah ditayangkan oleh Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pemkab Aceh Tengah tanpa sepengetahuan dirinya.
Berikut fakta selengkapnya yang Kompas.com rangkum:
1. Kronologi kejadian
Shabela mengatakan, peristiwa pengancaman tersebut terjadi di pendoponya, pada Rabu (13/5/2020) malam. Kata Shabela, kejadian berawal saat dirinya sedang melakukan rapat dengan sejumlah kedinasan terkait penanganan Covid-19 dan bencana banjir bandang yang baru terjadi pada Rabu sore. Tiba-tiba, Firdaus bersama dengan beberapa orang masuk ke ruang tamu Pendopo Bupati dan mengeluarkan kata-kata makian yang tidak pantas.
"Saya terkejut kedatanganya sangat penuh dengan amarah," kata Shabela kepada wartawan, Kamis (14/5/2020) dikutip dari Antaranews.com.
2. Diancam dibunuh
Sambung Shabela, tak hanya itu. Firdaus pun mengancam akan membunuhnya.
"Dia (Firdaus) kemudian menyebut kami yang ada di Pendopo dengan sebutan hewan, lalu mengancam bunuh saya dan anak saya," kata Shabela saat dihubungi Kompas.com, Kamis (14/5/2020).