POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kaltim sementara menghentikan suplai sapi-sapi dari sejumlah daerah. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi peredaran penyakit mulut dan kuku pada sapi ternak. Pemprov Kaltim menutup pintu sementara masuknya hewan ternak dari Pulau Jawa. Penghentian sementara masuknya hewan ternak dari Pulau Jawa, berlaku sejak 5 Mei 2022 lalu. Sementara sapi yang berasal dari Nusa Tengga Barat (NTB) ke Kaltim dibatasi sejak 15 Mei 2022 lalu. Hal itu disampaikan Kepala DPKH Kaltim Munawwar. “Padahal kedua daerah ini termasuk penyuplai sapi terbesar untuk Kaltim,” ucap Munawwar, Selasa (24/5/2022). Untuk sapi yang berasal dari Sulawesi, akan diawasi secara ketat dibantu pihak terkait. Pihaknya di DPKH Kaltim, turut mempertimbangkan ketersediaan stok daging di Kaltim. “Jadi memang kalau bicara stok, masih cukup. Tapi kalau terus menerus pembatasan tentu harus kita pikirkan,” imbuhnya. Menjamin ketersediaan stok sapi di Kaltim, pihaknya memberlakukan sejumlah persyaratan. Kaltim tetap akan menerima sapi dari daerah-daerah yang belum terdampak wabah PMK, dengan menerapkan sejumlah persyaratan. "Pengirim wajib melakukan karantina selama 14 hari pada hewan ternak mereka. Karantina dilakukan di daerah pengirim. Bukan kita yang karantina,” tutupnya. (Adv/Kominfo Kaltim)