POLITIKAL.ID - Berita Nasional yang dikutip POLITIKAL.ID tentang tuduhan ancaman pembunuhan yang dilakukan oleh Bupati Biak Numfor pada salah seorang anggota DPRD.
Usai mengklaim bersikap kritis atas ketidakterbukaan penggunaan anggaran untuk penanganan Covid-19, Anggota DPRD Biak Numfor, Jhon Nehemia Mandibo mengaku mendapat intimidasi dari Pemerintah Kabupaten Biak Numfor.
Jhon mengaku mendapat serangan berupa pemukulan dari rekannya yang juga sesama anggota dewan dan ancaman pembunuhan dari Bupati Biak Numfor Herry Ario Naap.
"Pak Bupati sampaikan bahwa hari ini hajar dia di dalam ruangan ini. Setelah itu dia sampaikan lagi kepada anak buahnya masuk, dia bilang sekarang juga bunuh. Bunuh dia," kata Jhon kepada CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon.
Jhon menuturkan peristiwa tersebut terjadi karena kerap mempertanyakan pergeseran anggaran percepatan penanganan Covid-19.
Bahkan, kata dia, anggota dewan sampai saat ini tidak mengetahui jumlah pasti anggaran yang dikucurkan Pemkab Biak Numfor.
"Misalkan di kesehatan, bansos dan ada beberapa kegiatan lainnya. Ini yang tidak disampaikan kepada DPRD sebagai wujud upaya dari Pemda dalam melakukan refocusing dan realokasi APBD sebagai komitmen pemerintah untuk menangani wabah Covid-19," ujarnya.
Polemik berlanjut ketika DPRD mengadakan pertemuan dengan pihak Pemkab Biak Numfor di ruang kerja Ketua DPRD.
Agenda tersebut mendengarkan klarifikasi terkait pernyataan Jhon di media perihal transparansi dana Covid-19 Biak Numfor.
Jhon mengatakan dalam pertemuan tersebut terjadi perdebatan dan kesalahpahaman antara dirinya dengan bupati karena ada wacana dokumen baru yang akan diterbitkan.