POLITIKAL.ID - Permasalahan Kasus bullying atau perundungan yang sering kali terjadi terhadap anak berkebutuhan khusus (ABK) menjadi sorotan DPRD Samarinda
Diungkapkan Ketua Komisi IV DPRD Samarinda Sri Puji Astuti meski kasus bullying ABK tak banyak ditemukan di Samarinda.
Ia meminta peningkatan jumlah guru inklusi dan konselor di setiap sekolah guna mencegah kasus bullying ABK terjadi di Samarinda.
Pasalnya, hingga saat ini guru-guru inklusi dan konselor masih minim di sekolah.
“Saat ini hanya ada 157 sekolah inklusi, dan hanya 350 anak yang terdaftar,” ungkapnya.