IMG-LOGO
Home Daerah Dua Kubu Massa Nyaris Bentrok di Depan Kantor KSOP Samarinda
daerah | umum

Dua Kubu Massa Nyaris Bentrok di Depan Kantor KSOP Samarinda

oleh VNS - 13 Maret 2025 02:36 WITA
IMG
BENTROK - Dua kubu massa aksi nyaris bentrok di depan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Samarinda, Rabu siang (12/3/2025). foto: redaksi

POLITIKAL.ID -Dua kubu massa aksi nyaris bentrok di depan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Samarinda, Rabu siang (12/3/2025).

Ketegangan dipicu oleh rencana aksi massa dari Aliansi Barisan Borneo Oposisi Rakyat yang berencana melakukan aksi didepan kantor KSOP untuk menuntut Pihak terkait menutup alur pelayaran di kolong Jembatan Mahakam, menyusul insiden tabrakan kapal beberapa waktu lalu.

Menurut keterangan Korlap Aliansi Masyarakat Pelabuhan Maritim, Daeng Muhtar, aksi mereka bertujuan untuk menghadang rencana mahasiswa yang dianggap dapat mengganggu aktivitas pelabuhan.

“Jika pelayaran ditutup, para pekerja pelabuhan dan pengusaha pelayaran akan kehilangan mata pencarian,” tegasnya.

Ketegangan ini berawal dari insiden pada 16 Februari 2025, ketika sebuah kapal tongkang bermuatan kayu menabrak fender Jembatan Mahakam, yakni pelindung pilar jembatan.

Akibatnya, bagian fender mengalami kerusakan, sehingga memunculkan wacana untuk menutup alur pelayaran di kolong jembatan.

Kepala KSOP Samarinda, Mursidi, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan investigasi terkait insiden tersebut.

“Kami telah memberikan sanksi tegas kepada kapal yang terlibat dan memastikan pemilik kapal akan memperbaiki kerusakan jembatan,” ujar Mursidi.

Jembatan yang telah berusia hampir 40 tahun ini diketahui telah ditabrak sebanyak 22 kali.

Meski sudah beberapa kali diperbaiki, insiden terbaru menambah daftar panjang kerusakan yang harus ditangani.

Mursidi juga memastikan aktivitas pelayaran tetap berjalan dengan pengawasan ketat untuk mencegah insiden serupa di masa depan.

“Kami akan terus berkomitmen menjaga kelancaran aktivitas pelabuhan sekaligus memastikan keselamatan infrastruktur,” tutupnya.

Situasi di depan Kantor KSOP Samarinda berhasil dikendalikan berkat pengamanan ketat.

Meski aksi kedua kubu massa tidak berlanjut, ketegangan yang terjadi mencerminkan perlunya dialog dan koordinasi untuk menyelesaikan persoalan terkait pelayaran dan infrastruktur.

(Redaksi)