Senin, 6 Mei 2024

GMNI Minta Wali Kota Samarinda Stabilkan Harga dan Tindak Tegas Oknum Penimbun Minyak Goreng

Senin, 21 Maret 2022 16:54

IST

POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Samarinda menggelar aksi unjukrasa di balai kota Pemkot Samarinda Senin (21/3/2022). Belasan mahasiswa tersebut merespon kelangkaan dan mahalnya minyak goreng terlebih di Samarinda. Menurut mereka hal itu disebabkan kebijakan pemerintah yang memutuskan mengembalikan harga minyak goreng ke harga pasar dengan mencabut kebijakan HET( Harga Eceran Tertinggi) minyak goreng kemasan. Sehingga mengakibatkan tidak ada lagi standar harga yang menjadi patokan pasar dalam melakukan transaksi jual-beli kepada konsumen. Walhasil imbasnya kepada kelangkaan yang mengakibatkan harga minyak goreng melambung tinggi. Ketua GMNI Samarinda Ricardo mengatakan, imbas dari adanya kebijakan tersebut membuat masyarakat dari berbagai wilayah Indonesia khususnya lapisan masyarakat menengah kebawah sulit memperoleh ketersediaan minyak goreng untuk kebutuhan primer. Hal ini juga memicu adanya permasalahan yang dialami masyarakat sebagai pembeli saja, tetapi pedagang juga merasakan dampak salah satunya terbatasnya supply yang diperoleh pedagang untuk di perjual-belikan kepada konsumen. Permasalahan lainnya yaitu adanya penimbunan beberapa oknum yang tidak bertanggung jawab, dan menyebabkan harga melambung tinggi. "Kami mendesak Pemerintah kota Samarinda mengawal stabilitas harga dan ketersediaan minyak goreng di kota Samarinda," kata Ricardo seusai unjuk rasa. Lanjut kata dia, Kaltim merupakan salah satu produksi penghasil minyak sawit terbesar, seperti diketahui, 95 Perusahan sawit beroperasi. Menjadi ironi mengapa Kaltim merasakan imbas dari adanya kenaikan dan kelangkaan minyak goreng tersebut. Melihat situasi dan kondisi tersebut, GMNI kota Samarinda telah melakukan survei & merespon adanya kelangkaan dan kenaikan harga minyak khususnya di wilayah Kota Samarinda, dengan melakukan pendataan di 11 pasar tradisional di Kota Samarinda. Selain itu juga, GMNI Samarinda melakukan Survei disalah satu Wilayah Kecamatan di Kota Samarinda yaitu wilayah Kecamatan Samarinda Ulu. Berdasarkan hasil Survei yang dilakukan di 11 pasar tradisional di Kota Samarinda pada tanggal 14-17 Maret 2022 lalu. Mengambil sampel penelitian Pedagang dan Pembeli Minyak Goreng. Dari Hasil Survei Mayoritas pedagang mengeluhkan adanya fenomena kelangkaan dan kenaikan harga, hal ini menganggu stabilitas Harga maupun supply yang didapatkan dari agen - agen minyak goreng, sehingga menyebabkan pedagang merasa kesulitan dalam menjamin ketersediaan stok yang akan diperjual-belikan kepada calon konsumen. Tentu ini juga berimbas kepada Pendapatan para pedagang. Dari adanya faktor kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng, agen - agen juga mendorong para pedagang minyak goreng untuk menaikan harga normal hingga 3x lipat dari harga sebelumnya. Hasil Survei yang dilakukan GmnI Cabang Samarinda dari beberapa sample di berbagai pasar di kota Samarinda, dapat disimpulkan bahwa mayoritas pedagang menginginkan bahwa ketersediaan minyak goreng tercukupi, sedangkan pembeli berharap pemerintah dapat mengembalikan harga minyak goreng seperti semula. Pembeli dan dan pedagang juga berharap pemerintah memastikan kebijakan yang absolut tentang kepastian harga di setiap pasar maupun swalayan. masyarakat kota Samarinda khususnya lapisan masyarakat menengah kebawah yang sulit memperoleh ketersediaan minyak goreng untuk kebutuhan primer. Adapun pesan dari masyarakat kota Samarinda terkhusus pihak pedagang maupun pembeli mengharapkan pemerintah kota Samarinda untuk melakukan investigasi dan pengecekan secara langsung ke lapangan, baik ke pasar tradisional maupun Swalayan serta suplayer, lalu data dan fakta di lapangan di tranparansikan ke masyarakat kota Samarinda, sehingga mengenai permasalahan kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng dapat diketahui secara jelas apa penyebabnya. "Menindak tegas oknum yang melakukan praktik penimbunan minyak goreng di kota Samarinda," tutupnya. Wali Kota Samarinda Andi Harun secara langsung menerima aspirasi pengujuk rasa. Dalam kesempatan itu pula, Andi Harun menerima kajian dari survey yang dilakukan mahasiswa sebagai bentuk komitmen Wali Kota Samarinda. Sebagaimana diketahui, saat ini Pemkot Sanarinda sedang melakukan operasi pasar migor murah guna memastikan ketersediaan minyak goreng kepada masyarakat. Selai itu juga bekerjasama dengan aparat TNI - Polri untuk mencegah adanya penimbunan minyak goreng serta memastikan harga minyak tidak tinggi kembali. (*)
Tag berita:
Berita terkait