Sabtu, 18 Mei 2024

Hadapi Pemilu 2024, Demokrat Diminta untuk Berani Tampil Beda

Senin, 11 Juli 2022 15:8

ilustrasi/ sindomanado.com

POLITIKAL.ID - Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Amir Syamsuddin meminta Partai Demokrat harus berani tampil beda di pemilu 2024. Amir mengatakan agar partai yang kini di pimpin oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berkaca dari pengalama selama 10 tahun memimpin Indonesia. Ia juga mengatakan Demokrat Harus lebih cerdas untuk belajar dari masa lalu. Dimana Demokrat sudah pernah merasakan sukses di tahun 2004 dan sukses besar di tahun 2009. "Pengalaman yang sangat berharga itu seyogianya menjadi modal dalam menentukan penjuru politik dan strategi politik Demokrat ke depan," jelas Senin (11/7). Lebih lanjut ia juga mengatakan Demokrat wajib berbeda agar meninggalkan perilaku monoton perpolitikan yang dinilai rakyat usang. "Saya percaya dan berharap pimpinan partai Demokrat saat ini sudah memiliki kajian tentang bagaimana menjadi partai modern dalam menyongsong dan mengakomodasi nilai-nilai dan budaya politik modern," tutur dia.

Dia ingin, Demokrat mengedepankan penjuru politik yang egaliter dan mengutamakan meritokrasi serta menjauhi irama politik yang monoton dan membosankan. "Intinya Demokrat harus dan wajib tampak beda daripada partai-partai lain yang semakin cenderung berpenampilan semakin oligarkis," kata mantan Menkum HAM tersebut. Ihwal pembentukan koalisi di Pemilu 2024, Amir menilai, hal tersebut belum prioritas. Dia ingin Demokrat tampil berbeda lebih dulu sebelum memutuskan untuk bergabung di koalisi. "Seperti kita saksikan saat ini strategi politik sangat dipengaruhi ketentuan threshold. Namun tidak usah panik dan terburu-buru. Masih ada parpol yang mempunyai visi dan kesadaran bersama yang berpotensi menjadi teman seperjuangan," pungkasnya. Tampil beda, kata Amir, misalnya dalam pendekatan politik terhadap masyarakat. Jangan lagi menggunakan cara lama untuk meraih simpati masyarakat. "Jangan lagi pernah berpikir rakyat pemilik kedaulatan yang dalam kenyataan didominasi para milenial yang cerdas akan dengan mudah bisa dibohongi ataupun ditipu dengan sekadar uang dan materi," tegas Amir. (*)

Tag berita:
Berita terkait