Senin, 6 Mei 2024

Hadapi Pemilu 2024, Ketum PBB  Lakukan Pertemuan dengan PAN dan PPP

Sabtu, 22 Januari 2022 18:45

IST

POLITIKAL.ID - Hadapi pemilu 2024, Partai Bulan Bintang (PBB) gencar melakukan pertemuan dengan partai lain untuk membahas kemungkinan koalisi. Diketahui Ketua Umum PBB, Yusril Ihza Mahendra melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PAN dan Ketua Umum PPP. Yusril bertemu dengan ketua umun PAN, Zulkifli Hasan pada Selasa (18/1) di kawasan Senayan, Jakarta Selatan. Tak lama setelah itu tepat pada Kamis (20/1) Yusril kembali melakukan pertemuan dengan Ketum PPP, Suharso Monoarfa di kawasan Kebayoran, Jakarta Selatan. "Bahkan jika mungkin ketiga partai dapat membentuk sebuah koalisi ketika mendaftar sebagai peserta Pemilu," ucap Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Afriansyah Noor dalam keterangannya Sabtu (22/1) seperti dilansir dari CCNIndonesia.com Afriansyah mengatakan Pertemua Yusril dengan sejumlah elite PAN dan PPP disambut positif guna membuka kemungkinan berkoalisi. Dalm pertemuan tersebut, selain membahas koalisi juga membahas wacana agar pencalonan dalam pemilihan legislatif (pileg) bisa dilakukan lewat koalisi seperti halnya aturan yang berlaku dalam pencalonan presiden. Afriansyah menilai model koalisi dalam pileg harusnya tidak memerlukan perubahan UU Pemilu. Oleh karenanya ia berharap Mahkamah Konstitusi (MK) memberi tafsir, bahwa peserta pileg adalah parpol atau gabungan parpol. "Selanjutnya tinggal KPU yang membuat aturan teknis bagaimana tata cara gabungan parpol ikut pileg dengan satu nomor urut. Kalau ini terjadi, hal itu sama sekali tidak akan mengganggu jadwal dan tahapan penyelenggaraan Pemilu 2024," katanya. Afriansyah lanjut mengatakan jika hal tersebut terjadi maka akan ada fraksi koalisi partai di DPR. Fraksi koalisi tersebut akan menimbulkan kerja sama antara partai yang tergabung dalam lingkaran koalisi. "Selama ini, MK selalu bicara penyederhanaan parpol di tanah air dalam rangka membangun demokrasi yang sehat. MK juga selalu bicara penguatan sistem pemerintahan presidensial dengan jumlah partai yang sederhana," katanya. (*)
Tag berita:
Berita terkait