IMG-LOGO
Home Nasional Hasan Nasbi Mundur, Penunjukan Prasetyo Hadi Dinilai Ubah Arah Komunikasi Istana
nasional | umum

Hasan Nasbi Mundur, Penunjukan Prasetyo Hadi Dinilai Ubah Arah Komunikasi Istana

oleh VNS - 30 April 2025 15:03 WITA

Hasan Nasbi Mundur, Penunjukan Prasetyo Hadi Dinilai Ubah Arah Komunikasi Istana

Hasan Nasbi resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO). Menari...

IMG
Kolase - Hasan Nabis (Kir) dan Prasetyo Hadi (Kanan). foto: Istimewa
POLITIKAL.ID - Hasan Nasbi resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO).


Menariknya, pengunduran diri ini terjadi hanya beberapa hari setelah Presiden Prabowo Subianto menunjuk Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi sebagai juru bicara presiden, saat Hasan Nasbi masih menjabat sebagai Kepala PCO.


Hasan mengaku telah mengajukan surat pengunduran diri sejak 21 April 2025, meski baru dikonfirmasi ke publik pada 29 April. Surat tersebut ia sampaikan kepada Presiden melalui dua orang pejabat kunci: Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.


“Pada hari ini, 21 April 2025, sepertinya saat itu sudah tiba. Surat pengunduran diri saya tanda tangani dan saya kirimkan kepada presiden melalui dua orang sahabat baik saya,” ujar Hasan dalam pernyataannya. Keputusan Prabowo menunjuk Prasetyo sebagai juru bicara presiden pada saat Hasan masih menjabat, memunculkan tanda tanya publik mengenai struktur komunikasi di lingkaran istana.


Apakah ini hanya pembagian tugas, atau sinyal pergeseran kewenangan dan arah politik komunikasi di era Kabinet Merah Putih? Hasan sendiri dikenal sebagai tokoh komunikasi yang memiliki kedekatan dengan Presiden Jokowi dan sempat menjadi bagian penting dari tim narasi politik di masa transisi kekuasaan.


Posisi Kepala PCO memberinya peran strategis dalam mengelola pesan-pesan kepresidenan, termasuk menjembatani komunikasi antar kubu pasca Pemilu 2024.


Namun dengan masuknya Prasetyo Hadi, kader Gerindra yang juga dipercaya sebagai Menteri Sekretaris Negara ke dalam peran komunikasi langsung presiden, kekuatan di lingkar dalam istana tampak mulai terkonsolidasi di bawah loyalis Prabowo.


Prasetyo Hadi, pria kelahiran Ngawi 28 Oktober 1979, merupakan lulusan Universitas Gadjah Mada dan telah bergabung dengan Partai Gerindra sejak 2008.


Ia pernah menjabat anggota DPR melalui mekanisme pergantian antar waktu (PAW) pada 2020, dan kini dipercaya mengemban tugas sebagai Mensesneg sekaligus juru bicara presiden.


Pengangkatan Prasetyo sebagai jubir sekaligus Mensesneg dinilai mempertegas peran ganda dan dominan Gerindra dalam pengendalian komunikasi politik istana.


Situasi ini dinilai menjadi salah satu faktor yang mungkin turut memengaruhi keputusan Hasan untuk mundur dari posisinya. Meski belum ada pernyataan langsung yang menyebut alasan spesifik pengunduran diri Hasan, waktu pengajuan surat yang berdekatan dengan penunjukan jubir baru tak dapat diabaikan dalam membaca dinamika internal pemerintahan Prabowo.


(Redaksi)