POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Pelaksanaan Pilkada serentak 2024 yang sukses digelar pada 27 November kemarin, menorehkan catatan menggembirakan bagi Samarinda di Kalimantan Timur.
Sebab dari helatan pesta demokrasi lima tahunan itu, Kota Tepian meraih hasil partisipasi pemilih tertinggi nomor satu di Indonesia, dibandingkan lima kota lain yang juga melaksanakan Pilkada dengan calon tunggal.
Berdasarkan data rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU), pasangan calon tunggal Wali Kota dan Wakil Wali Kota Samarinda, Andi Harun - Saefuddin Zuhri, meraih kemenangan mutlak dengan raihan suara 88,12 persen.
Yusrul Hana, Wakil Sekretaris Tim Pemenangan Andi Harun - Saefuddin Zuhri, menuturkan bahwa keberhasilan Samarinda tidak hanya menjadi kebanggaan lokal, tetapi juga menempatkan kota ini sebagai yang terbaik di level nasional untuk Pilkada paslon tunggal tingkat kota.
"Menurut KPU, sebanyak 37 dari 545 wilayah di Indonesia dihiasi dengan kotak kosong dalam Pilkada 2024 ini. Jika dibandingkan apple to apple, Samarinda adalah hasil terbanyak dan tertinggi untuk level kota di Pilkada 2024 se-Indonesia," beber Yusrul belum lama ini.
Sebagai perbandingan, Kota Surabaya di Jawa Timur yang juga diikuti pasangan calon tunggal hanya meraih partisipasi pemilih 84 persen. Diikuti Kota Pasuruan 81 persen, Tarakan 58 persen, dan terakhir Pangkal Pinang justru diungguli oleh kolom kosong.
"Ini artinya, melawan kotak kosong itu tidak gampang," tambahnya.
Di samping itu, Yusrul mengungkapkan strategi kampanye yang dilakukan oleh Andi Harun di setiap pertemuan tatap muka dengan masyarakat. Selama masa kampanye, Andi Harun kerap menegaskan bahwa memilih paslon atau kolom kotak kosong adalah hak negara yang sah.
"Pak Andi Harun sering menyampaikan bahwa memilih dirinya atau memilih kotak kosong adalah hak setiap warga negara. Namun, masyarakat perlu menilai program yang ditawarkan, apakah realistis atau tidak, dan apakah manfaatnya sudah dirasakan selama ini," kata Yusrul.
Yusrul menilai, kemenangan Andi Harun - Saefuddin Zuhri merupakan bentuk kepercayaan masyarakat Samarinda terhadap keberlanjutan visi dan program yang sudah dijalankan selama periode sebelumnya.
"Melawan kotak kosong itu tidak gampang, tapi masyarakat Samarinda sudah pintar dan memilih berdasarkan apa yang sudah terbukti dan apa yang akan mereka dapatkan ke depan," pungkasnya.
(tim redaksi)