Jumat, 26 April 2024

Lintas Generasi di Kaltim Kutuk Tindakan Terorisme di Gereja Katedral Makassar

Senin, 29 Maret 2021 1:52

IST

POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Pasca peristiwa ledakan, Minggu (28/3/2021) di gereja katedral Makassar, lintas tokoh dan organisasi pemuda mengutuk keras. Bom bunuh diri itu pecah di pintu pagar membuat jemaat luka-luka, setelah sebelumnya pelaku serangan dihalangi untuk masuk lebih dekat. Ketua DPW PKB Kaltim, Syafruddin turut berkomentar keras dan mengecam aksi tak manusiawi tersebut. "Saya selaku Ketua DPW PKB Kaltim mengutuk keras tindakan terorisme yang melakukan pemboman di gereja katedral Makassar," tegas Udin sapaannya, Senin (29/3/2021). Menurut pria yang juga anggota DPRD komisi III itu, tindakan itu melukai hati dan perasaan umat Nasrani yang sedang beribadah. "Kami mengutuk tindakan terorisme dan meminta polisi mengusut tuntas hingga ke akarnya," harap Udin. Sementara itu senada, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Samarinda turut mengecam keras terkait kejadian bom bunuh diri yang terjadi di depan Gereja Katedral yang meresahkan masyarakat. Ketua Cabang GMNI Samarinda, Yohanes Richardo Nanga Wara menyampaikan bahwa aparat kepolisian harus mengusut tuntas jaringan kelompok teroris dan membongkar motif dibalik tindakan tersebut. "Terkhusus Polres Samarinda untuk bergerak cepat memastikan keamanan, kenyamanan bagi warga Kota Samarinda untuk tetap waspada agar tujuannya tidak mencampuradukkan dengan isu SARA yang berpotensi berbau provokasi antar umat dan golongan," kata Richardo. Mahasiswa Fisip semester akhir itu juga mengatakan tentunya pihak Kepolisian harus membongkar apa motif dibalik tindakan tersebut, serta mengusut tuntas sampai ke akar nya. "Tentu saja harus mengusut tuntas siapa dalang dibalik peristiwa tersebut dan mengusut tuntas jaringan terorisme itu," ungkapnya. Dia juga menambahkan agar masyarakat tetap tenang dan saling menjaga perdamaian antar sesama dan lebih waspada "Kita harus tetap tenang dan menjalankan aktivitas seperti biasanya, tentu saja disini tugas negara terkhusus pihak Kepolisian untuk memberikan keamanan yang lebih ketat lagi terutama di tempat-tempat ibadah,"jelasnya. Selain itu, kecaman juga datang dari Pemuda Katolik dan GAMKI. Sekretaris Pemuda Katolik Komisariat Daerah (Komda) Kaltim, Marianna Tukan mengecam keras aksi teror bom bunuh diri yang terjadi di areal Geraja Katedral, Makassar, Minggu (28/3/2021) siang. Menurut dia, persoalan tersebut tidak bisa dianggap sepele pemerintah. Karena itu, harus diusut tuntas agar tidak sampai berimbas ke daerah lainnya, termasuk di Kaltim. “Tapi kita yakin Kaltim pasti akan aman-aman saja, tentunya dengan dukungan segenap masyarakat. Yang jelas, kita harus bisa belajar dari kejadian ini. Aparat kepolisian supaya bisa mengusut tuntas aktor utamanya. Biar kejadian ini tidak terus-terusan berulang di kemudian hari,” katanya seusai Diskusi Kebangsaan bersama perwakilan pengurus Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) di Kaltim, Minggu (28/3/2021) siang. Marianna juga meminta agar negara harus bisa hadir di tengah masyarakat untuk memberikan rasa aman. Termasuk rasa aman bagi umat Kristiani yang akan memasuki masa Paskah. Apalagi kebebasan menjalankan ajaran agama dijamin dengan Undang-Undang. Karena itu, jaminan rasa aman itu harus diberikan selama umat beribadah saat Paskah nanti. Ia lantas memberikan pesan agar anggota Pemuda Katolik Kaltim jangan ada yang sampai terprovokasi. “Kita juga tidak perlu takut, tapi tetap saja kita harus bisa menjadi agen untuk menyampaikan pesan-pesan damai dan yang menyejukkan,” tandasnya. Sementara Ketua Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Kaltim Nixon Butarbutar didampingi Sekretaris Daniel Sihotang juga mengatakan pihaknya sangat berduka cita atas peristiwa pilu itu. Karena itu, pihaknya sempat menginisiasi pertemuan dengan Pemuda Katolik bersama Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan pemuda (GP) Ansor Kaltim untuk merajut persatuan. “Termasuk mendiskusikan semua hal menyangkut kepemudaan di Kaltim. Juga soal persiapan kita menyambut IKN (Ibu Kota Negara, Red),” beber Daniel. Sementara Ketua PW GP Ansor Kaltim, Fajri Alfarobi menyatakan turut berbelasungkawa atas kejadian berupa aksi teror bom bunuh diri tersebut. Menurut dia, peristiwa ini sangat mengganggu suasana kebatinan umat Kristiani yang akan merayakan Paskah dalam waktu dekat. Ia mengaku sangat menyayangkan peristiwa tersebut. Karena itu, diharapkan agar aparat kepolisian bisa mengusut tuntas kejadian ini agar tidak sampai kembali terulang di kemudian hari. Karena Robi –sapaan akrab Fajri Alfarobi- meyakini, kemungkinan besar kejadian tersebut terdesain secara sistematis dengan melibatkan banyak pihak. Karena itu, harus diungkap aktor belakang layar yang menjadi otak di balik peristiwa ini. “Kami juga mengimbau warga agar tidak perlu takut. Termasuk umat Kristiani yang akan beribadah selama Paskah. Kami akan berlakukan yang sama seperti saat perayaan Natal sebelum-sebelumnya. GP Ansor bersama Banser NU akan ikut berjaga di gereja selama Paskah untuk membantu aparat kepolisian. Kami akan melawan siapapun yang mau mengganggu kenyamanan suasana batin orang lain,” tegas Robi. (001)
Tag berita:
Berita terkait