Sabtu, 23 November 2024

5.000 Masyarakat Samarinda Bentangkan Bendera Merah-Putih Raksasa di Simpang Mal Lembuswana Peringati HUT RI-ke 78

Jumat, 18 Agustus 2023 9:21

Peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia ke 78, 5.000 Masyarakat Samarinda Bentangkan Bendera Merah-Putih Raksasa/IST

POLITIKAL.ID - Pada kamis (17/8) pagi, sekitar 5.000 masyarakat Samarinda tumpah ruah ke Simpang Empat Mal Lembuswana merayakan hari jadi bangsa Indonesia ke-78.

Seluruh daerah di Indonesia turut merayakannya, tanpa terkecuali Kota Samarinda, Kalimantan Timur.

Masyarakat Samarinda yang terdiri dari berbagai elemen ini membentangkan bendera Merah-Putih raksasa berukuran 36x24 meter.

Simpang Empat Mal Lembuswana yang menjadi titik pembentangan mendadak macet total.

Masyarakat yang melintas pun turut merayakan aksi kali ini.

Bendera raksasa ini dikibarkan puluhan Siswa-siswi dari SMK Kehutanan Samarinda.

"Ini merupakan agenda rutin tahunan kami, sebagai bentuk suka cita merayakan hari jadi kemerdekaan Indonesia, sekaligus mengenang jasa-jasa para pahlawan kita dulu yang ikut memperjuangkan kemerdekaan," ujar Syarifuddin Amir, inisiator aksi kali ini.

Selain membentangkan bendera raksasa, aksi kali ini juga diwarnai dengan renungan suci, untuk mengenang jasa pahlawan kemerdekaan, serta refleksi bagi generasi penerus bangsa untuk menjaga keutuhan NKRI.

"Sekaligus kita renungan suci guna merefleksi masa lalu, kini, dan masa yang akan datang. Tugas generasi hari ini adalah menjaga keutuhan bangsa dan negara dengan cara dan upayanya masing-masing," lanjut pria yang aktif disapa Amir ini.

Aksi berlangsung khidmat. Masyarakat pengguna jalan yang terpaksa berhenti pun turut menikmati jalannya aksi tahun ini.

Amir berharap, aksi kali ini menjadi penguatan pentingnya persatuan dan kesatuan ditengah masyarakat yang majemuk.

"Di momen-momen tertentu (Pemilu) kita sering terpecah belah karena berbeda pandangan dan pilihan, semoga dengan perayaan kemerdekaan tahun ini kita semkin mengedepankan bahasa persatuan dan kesatuan. NKRI Harga mati," pungkas Syarifuddin Amir.

(Redaksi)

Tag berita: