POLITIKAL.ID - Seorang warga sipil melaporkan bakal capres NasDem yaitu Anies Baswedan, karena aksi kampanye di Aceh pada 2 Desember 2022 lalu.
Hal ini diungkapkan Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), Rahmat Bagja
Sebelumnya Anies menggelar safari politik di Pulau Sumatera dan menyambangi sejumlah daerah, termasuk Aceh.
“Kemarin ada Warga Negara Indonesia (WNI) datang ke kantor Bawaslu untuk melaporkan peristiwa kampanye yang dilakukan Anies Baswedan di Aceh pada 2 Desember 2022,” kata Ketua Bawaslu Rahmat saat dihubungi, Rabu, 7 Desember 2022.
Kendati demikian, Rahmat mengatakan berkas laporan tersebut tidak diterima. Musababnya, kata dia, berkas pelapor belum lengkap.
“Namun laporan mereka oleh FPPP belum diterima dan belum dituangkan dalam formulir B1 dikeranakan mereka belum membawa bukti 3 rangkap,” ujarnya.
Menurut Rahmat, pelapor hendak melengkapi berkas pelaporan terhadap Anies Baswedan. Dia menyebut batas 7 hari sejak pelapor mengetahui peristiwa ini masih ada, sehingga pelapor masih punya kesempatan melengkapi bukti.
“Dikarenakan batas 7 hari sejak diketahui masih ada, maka mereka ingin melengkapi bukti dulu dan akan datang kembali ke kantor Bawaslu RI untuk melaporkan sebelum 7 hari sejak diketahui,” kata dia.
Anies Baswedan menyambangi Serambi Mekkah pada 2-3 Desember 2022. Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali, menerangkan sambutan masyarakat Aceh menyambut Anies luar biasa.
“Luar biasa animo dari masyarakat,” kata Ali, Sabtu, (3/12/2022)
Ali menyebut partainya optimis bisa meraup suara hingga 85 persen di Aceh. Pasalnya, kata dia, semua masyarakat Serambi Mekkah menjagokan Anies. “Menang 85 persen. Maunya Anies semua,” ujarnya.
Menurut dia, masyarakat Aceh menginginkan sosok pemimpin yang baru. Ali menyebut pengganti yang tepat setelah masa jabatan Presiden Joko Widodo alias Jokowi usai pada 2024 adalah Anies.
“Mereka mau pemimpin yang baru. Kan Pak Jokowi sudah tidak bisa lagi, diganti yang baru, pengganti Pak Jokowi itu Anies,” Tutup Ali
(Redaksi)