POLITIKAL.ID - Calon presiden Anies Baswedan tak tinggal dengan pernyataan Menko Maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan yang menyindir mantan pejabat ikut mengkritik Pemerintah.
Sebelumnya, Luhut mengaku kesal terhadap para pengkritik pemerintah.
Bahkan pensiunan Jenderal Baret Merah itu meminta agar orang yang selalu memberikan kritikan negatif ke pemerintah untuk angkat kaki dari Indonesia.
"Ini e-Katalog gak boleh berhenti. Masih terus kita perbaiki sana sini. Kalo sempurna pasti belum lha. Kalo sempurna itu di surga lah. Siapa yang mau ke surga, silahkan duluan," ucap Luhut.
"Jadi banyak perubahan, tapi banyak kurang, iya tapi terus kita perbaiki. Jadi saya berharap kita semua harus bangga jadi orang Indonesia," tambahnya.
Tak cuma itu, Luhut juga kesal dengan bekas pejabat yang ikut mengkritik pemerintah.
Padahal, kata Luhut, orang itu tak melakukan apa-apa selama diberikan amanah.
"Saya suka kesal juga kadang-kadang, ini kurang itu kurang. Aku tanya juga, dulu waktu dia menjabat apa kerjanya? Tak jelas juga. Kan sekarang jejak digital kamu kelihatan. Jangan sombong lah kau bicara kritik-kritik, you've done nothing. Mungkin waktu menjabat, kau juga mencuri," ungkap Luhut.
Sementara itu, Anies Baswedan menganggap pemerintah seharusnya tak balik mengkritik para pengkritik.
Menurut Anies, kritik hendaknya menjadi proses pembelajaran pada publik dan merupakan bagian dari demokrasi.
Anies membeberkan pengalamannya di pemerintahan yang harus memandang pertanyaan, komentar dan kritik itu sebagai proses pembelajaran pada publik, seperti yang saat ini ia lakukan saat menjawab pertanyaan dan kritik media.
"Itu adalah bahan untuk saya jawab, untuk saya menjelaskan, sehingga rakyat banyak akan mendengar nanti bagaimana kebijakan pemerintah itu penjelasannya lebih lengkap, dengan ada komentar pertanyaan, kritik, sanggahan, di situlah pentingnya dalam prinsip demokrasi ada kebebasan berbicara," ungkap mantan Gubernur DKI Jakarta ini, Jumat (15/3/2024).
Ketika ada komentar dan kritik, kata Anies, seharusnya menjadi momentum untuk memberi penjelasan kepada publik.
"Bukan kemudian yang kritik jadi salah," ujarnya.
Anies kemudian memaparkan tiga prinsip demoktasi, yakni kebebasan berbicara khususnya mengkritik pemerintah, pemilu yang adil jujur bebas dan ketiga adanya ruang bagi oposisi.
"Jadi memang segalanya sifatnya seimbang. Nah jadi saya melihat itu bagian dari prinsip dasar demokrasi," ucapnya.
(REDAKSI)