Sabtu, 23 November 2024

Cak Imin: Fokus Sengketa Pemilu 2024 di MK, belum Ada Bahas Pilkada

Rabu, 17 April 2024 20:0

DIWAWANCARAI - Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin./ Foto: Istimewa

POLITIKAL.ID - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak imin  mengklaim saat ini partainya belum membahas Pilkada 2024 yang nantinya dilaksanakan November tahun ini. 

Cak imin juga mengatakan saat ini pihaknya masih fokus menghadapi sengketa Pemilu 2024 di Mahkahkmah Konstitusi (MK). 

“Sampai detik ini PKB belum membahas Pilkada. Sehingga belum ada pembicaraan itu, kami fokus, konsentrasi ke MK dulu,” kata Muhaimin di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, pada Selasa, 16 April 2024. Adapun MK sedang menggelar proses persidangan sengketa perselisihan hasil pemilihan umum atau PHPU Pilpres dan Pileg 2024.

Bahkan, Muhaimin menyatakan PKB belum menentukan tim Pilkada 2024. Maka dari itu, kata Muhaimin, diskusi soal strategi politik PKB menghadapi Pilkada belum bisa dilakukan secara resmi.

Dia menyampaikan tim itu baru akan diputuskan dalam waktu dekat. “PKB belum (bahas Pilkada), bahkan tim Pilkada baru akan diputuskan dua hari ke depan, sehingga belum ada pembicaraan itu,” ucap Wakil Ketua DPR itu.

Selain itu, Muhaimin juga membantah dirinya akan maju menjadi calon gubernur Jawa Timur jika gagal di Pilpres 2024 sebagai calon wakil presiden. “Saya belum tertarik dan belum membahas sama sekali,” ujar Muhaimin menanggapi isu dirinya masuk bursa calon gubernur Jawa Timur.


Sebelumnya, PKB menyatakan bakal mengusung agenda perubahan pada Pilkada 2024 yang dilaksanakan 27 November mendatang. Jargon perubahan adalah agenda yang diusung Muhaimin dan PKB bersama Koalisi Perubahan selama mendampingi calon presiden Anies Baswedan di Pilpres 2024.

"PKB menjadikan hajatan Pilkada Serentak 2024 sebagai strategi untuk mengubah Indonesia dari daerah," kata Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKB Syaiful Huda saat memberikan keterangan pers di Kantor DPP PKB Jakarta, Senin, 4 Maret 2024.

Dia menegaskan PKB telah bersiap sejak dini untuk memperoleh hasil maksimal pada pilkada yang digelar di 37 provinsi, 416 kabupaten, dan 93 kota se-Indonesia.

"Langkah cepat ini untuk memastikan gerakan perubahan terus mendapatkan momentum untuk terciptanya kesejahteraan masyarakat di berbagai pelosok nusantara," ujar Huda.

(Redaksi) 

Tag berita: