POLITIKAL.ID - Redaksi Pojoknegeri mendatangkan Narasumber Wali Kota Samarinda Andi Harun dalam sebuah diskusi politik yang digelar di Setiap Hari Coffee, Jalan Ir Juanda, Samarinda, pada Sabtu (22/6/2024) malam.
Diskusi ini bertujuan untuk membahas berbagai aspek terkait persiapan dan tantangan Pilkada Samarinda tahun 2024-2029.
Diskusi itu dihadiri juga oleh Anggota DPRD Kaltim, Saefuddin Zuhri, Wakil Ketua PC NU Samarinda, Agus Tri Sutanto, Ketua TWAP Samarinda, Safaruddin, dan CEO Cahaya Fajar Kaltim, Daniel Mahendra Yuniar.
Dalam kesempatan itu, Andi Harun menyampaikan pandangannya mengenai kutukan demokrasi yang menjadi topik sentral dalam diskusi tersebut.
"Konsep teoritis kutukan demokrasi, saya kasih satu referensi dari buku 'How Democracy Works' yang diterbitkan oleh Harvard University. Ini membahas tiga poin penting institusi politik, aktor politik, dan kawasan sosial ekonomi," ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa evaluasi terhadap institusi politik menjadi krusial dalam konteks pemilihan kepemimpinan, baik di tingkat pemerintahan maupun legislatif.
"Institusi pemerintah harus terus bertransformasi menjadi lebih baik sesuai dengan harapan masyarakat tidak hanya itu, pemilihan aktor politik yang baik juga sangat penting. Sebaik apapun ide, tanpa pelaksanaan yang baik, itu hanya akan menjadi opini kosong," jelasnya.
Ia juga menyoroti isu-isu strategis seperti pengembangan urban, manajemen bencana akibat perubahan iklim, dan reformasi pembangunan.
"Paradigma pembangunan yang sudah berusia puluhan tahun perlu disesuaikan dengan kondisi global dan lokal terkini. Isu-isu seperti anti korupsi, penegakan HAM, dan pelayanan publik juga harus menjadi prioritas dalam merancang ulang konsep pembangunan yang lebih inklusif dan berkelanjutan," ucapnya.
Selain itu, Andi Harun juga menegaskan pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam proses demokrasi lokal.
"Kita tidak hanya membutuhkan institusi yang baik, tetapi juga membutuhkan pemimpin yang dapat memenuhi harapan dan kebutuhan masyarakat, Pilkada bukan hanya soal memilih, tetapi juga memilih dengan bijak untuk masa depan yang lebih baik," pungkasnya.
(Redaksi)