POLITIKAL.ID - Donald Trump berhasil mengalahkan Wakil Presiden Kamala Harris dan kembali ke Gedung Putih, momen ini menjadi sejarah bagi demokrasi Amerika Serikat (AS).
Kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden akan berdampak besar pada kebijakan perdagangan AS, perubahan iklim, perang di Ukraina, kendaraan listrik, pajak warga Amerika, dan imigrasi ilegal.
Beberapa kebijakan Trump pun dapat berdampak terhadap negara yang menjadi mitra dagang terbesar AS yakni China, Arab dan Israel.
Pendekatan AS terhadap China akan menjadi sorotan dunia. Hubungan AS-China menjadi isu paling strategis dan memiliki implikasi terbesar bagi keamanan dan perdagangan global.
Trump telah berjanji untuk membawa "perdamaian" ke Timur Tengah, yang menyiratkan bahwa ia akan mengakhiri perang Israel-Hamas di Gaza dan perang Israel-Hizbullah di Lebanon, tetapi belum mengatakan bagaimana caranya.
Kemenangan Trump sebagai Presiden Amerika dipastikan setelah dirinya meraup 277 suara elektoral pada Rabu (06/11). Perolehan Trump terus bertambah hingga mencapai 294 suara elektoral.
Ia mengalahkan capres dari Partai Demokrat, Kamala Harris, yang tertinggal dengan 223 suara. Batas electoral vote di AS sendiri adalah 270 suara.
Sebelumnya, Trump mengeklaim "kemenangan politik" di depan ribuan pendukungnya di West Palm Beach, Florida, pada Selasa (05/11) malam waktu setempat.
Pada kesempatan tersebut, dia berterima kasih kepada khalayak karena telah memilihnya sebagai presiden AS ke-47.
Trump berkata: "Kita akan membantu negara kita pulih”, seraya berjanji untuk memperbaiki masalah perbatasan.
Trump melanjutkan dengan mengatakan bahwa periode kedua pemerintahannya akan menjadi "zaman keemasan" Amerika.
"Ini adalah kemenangan luar biasa bagi rakyat Amerika, yang akan memungkinkan kita untuk membuat Amerika hebat lagi," imbuhnya, menegaskan kembali slogan kampanyenya.
(*)