POLITIKAL.ID - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mendapat sorotan, setelah gesture tangannya menunjukkan angka tiga jari ketika berfoto dengan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep, Minggu (14/1/2024).
Dalam foto yang beredar, Sri Sultan Hamengku Buwono X tampak mengenakan batik berwarna abu-abu corak hitam.
Gubernur DIY itu menerima kedatangan Kaesang bersama istrinya Erina Gudono yang kompak mengenakan baju putih.
Saat sesi foto bersama, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Kaesang dan Erina Gudono berpose dengan gesture tangan ke bawah.
Berbeda dengan Kaesang dan Erina Gudono, Sri Sultan Hamengku Buwono X memperlihatkan tiga jari tangannya di bawah pusar.
Sontak gesture tersebut memantik sorotan netizen, seolah menjadi bukti dukungan Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo.
Tak sedikit yang mengomentari bahwa gesture tersebut erat kaitannya dengan duungan pada Ganjar di Pilpres 2024.
Menanggapi hal itu, Koordinator Substansi Bagian Humas Biro Umum, Humas dan Protokol Setda DIY Ditya Nanaryo Aji menjelaskan makna gesture Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Menurutnya, pose tangan yang ditunjukkan Sri Sultan Hamengku Buwono X bukanlah sinyal dukungan kepada capres tertentu di Pilpres 2024.
Ia menjelaskan pose tersebut adalah ngapurancang, yang umum ditampilkan saat sesi foto.
Gesture ngapurancang adalah posisi kedua tangan terlipat berada di bawah pusar.
"Itu ngapurancang, saya sangat yakin yang difoto tidak ada maksud beliau untuk melakukan pose tangan seperti yang diberitakan media sosial. Itu natural saja tidak ada maksud tertentu," ujarnya, Senin (15/1/2024).
Ia menjelaskan, gesture ngapurancang ingin menunjukkan hormat terhadap lawan bicara, rendah hati, mau mendengarkan aspirasi pihak lain.
"Ngapurancang atau memegang tangan di depan badan terbagi dua macam, yakni ngapurancang inggil yakni tangan kanan memegang tangan kiri di bawah pusar dan ngapurancang andhap yakni sebaliknya, tangan kiri memegang tangan kanan di bawah pusar," ungkapnya.
Selain itu, gesture Sri Sultan Hamengku Buwono X juga mempunyai beragam makna.
Misalnya ngapurancang inggil menunjukkan kewibawaan, sedangkan ngapurancang andhap menunjukkan posisi tahu diri akan posisinya.
(REDAKSI)