POLITIKAL.ID - Mayoritas masyarakat menyetujui Anak Sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka maju di Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Solo 2020. Sebanyak 67,5% responden survei Indo Barometer 9-15 Januari 2020 menerima hal tersebut.
Sedangkan yang tidak menerima Gibran Rakabuming Raka maju Pilwalkot Solo sebesar 23,7%. Di samping itu, sebanyak 51,4% responden mengaku tahu atau pernah mendengar berita atau informasi bahwa Gibran Rakabuming Raka akan maju sebagai calon Wali kota Kota Solo dan yang tidak mengetahui 39,3%.
Berbeda dengan Gibran, sebanyak 33,6% publik tahu atau pernah mendengar berita atau informasi bahwa Menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution akan maju sebagai calon Wali Kota Medan dan yang tidak mengetahui sebesar 57,0%.
“Dalam survei Indobarometer Januari 2020, pro dan kontra ini diuji pada publik nasional. Ternyata cukup banyak masyarakat Indonesia yang tau dan mendapat informasi Gibran maju sebagai Wali Kota Solo. Adapun Bobby Nasution, masyarakat lebih sedikit mendengar atau mendapat informasi akan maju menjadi wali kota Medan,” ujar Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari dalam Konferensi Pers Survei Nasional bertajuk Evaluasi Publik dan Isu-isu Nasional Dalam 100 Hari Jokowi-Amin di Hotel Atlet Century Park Senayan, Jakarta, Minggu (16/2/2020).
Dia mengatakan ada temuan menarik dalam survei tersebut, yakni masyarakat menolak majunya Gibran bukan disebabkan politik dinasti, melainkan Gibran dianggap belum memiliki pengalaman dalam pemerintahan.
Dalam survei itu juga disebutkan lima alasan utama publik tidak dapat menerima Gibran Rakabuming Raka maju sebagai calon Wali Kota Solo adalah Gibran belum berpengalaman dalam pemerintahan 37%, termasuk dinasti politik 28,1%, masih banyak calon yang lain yang lebih kompeten 12,3%. Kemudian, Gibran masih terlalu muda untuk Wali Kota Solo 8,9%, dapat menimbulkan kontroversi di publik 6,8%.
“Menarik melihat alasan publik Indonesia yang menolak maju Pilwalkot Solo. Alasannya, Gibran belum berpengalaman dalam pemerintahan, bukan karena dinasti politik seperti yang diberitakan media massa,” katanya.
Adapun metode yang digunakan adalah multistage random sampling dengan 1.200 responden. Margin of error sebesar ± 2.83% pada tingkat kepercayaan 95%. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner.
Responden survei adalah warga negara Indonesia yang sudah mempunyai hak pilih berdasarkan peraturan yang berlaku, yaitu warga yang minimal berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah pada saat survei dilakukan. (*)
Artikel ini telah tayang di sindonews.com dengan judul "Survei Indo Barometer, Gibran Dapat Dukungan Publik Maju Pilwalkot Solo"