POLITIKAL.ID - Menjelang hari raya Idul Adha 2024, 60 persen hewan kurban di Kutai Kartanegara (Kukar) disuplai oleh peternak lokal di Kukar, Kalimantan Timur.
Hal ini disampaikan Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kutai Kartanegara (Kukar), Aji Gazali Rahman.
Peternak lokal ini berasal dari sejumlah kecamatan di Kukar, di antaranya:
- Kecamatan Tenggarong;
- Kecamatan Tenggarong Seberang;
- Kecamatan Loa Janan;
- Kecamatan Samboja;
- Kecamatan Muara Jawa;
- dan Kecamatan Kota Bangun.
Dia tegaskan, untuk kebutuhan Idul Adha 2024 dalam daerah, kami baru bisa memenuhi sekitar 60 persen.
"Sisanya masih mendatangkan dari luar daerah ya," ungkapnya kepada media pada Sabtu (1/6/2024).
Sebagaimana diketahui, Pemerintah Kabupaten Kukar memastikan pasokan hewan kurban aman menjelang Hari Raya Iduladha 1445 hijriah.
Distanak Kukar bakal menyiapkan 4.000 ekor hewan kurban, terbagi untuk sapi 2.500 ekor dan kambing 1.500 ekor.
Pasokan Kambing Hanya dari Jawa
Selain peternak lokal, 40 persen pasokan hewan kurban juga didatangkan dari luar daerah, yaitu:
- Nusa Tenggara Timur (NTT;
- dan Sulawesi.
Untuk Pulau Jawa, Distanak Kukar hanya mengambil kambing saja, tidak untuk sapinya.
Sebab, sapi dipastikan aman kesehatannya jika dipasok dari Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi, karena bebas dari wabah Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) maupun Lumpy Skin Disiase (LSD).
Nusa Tenggara Timur juga memiliki kebijakan untuk melarang sapi luar masuk ke daerahnya. Begitu juga dengan hewan kurban yang berasal dari Sulawesi Selatan.
Hewan ternak dari dua provinsi tersebut dipastikan tak terjangkit penyakit karena sudah mendapatkan suntikan vaksin sebanyak tiga kali sebelum dikirimkan ke luar pulau.
Kendati dianggap aman, tetapi Distanak Kukar tetap akan melakukan pemeriksaan terhadap hewan yang dikirim dari dua daerah tersebut.
Hal ini sebagai bentuk kewaspadaan, serta memastikan hewan sehat dan siap untuk dikurbankan.
“Kita periksa sapi-sapi yang dari luar itu kesehatannya. Jika nanti ada gejala PMK, kita tahan sapinya. Jadi nanti setiap ternak pedagang diperiksa dinas,” tuturnya.
(Redaksi)