POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Pemerintah Kota Samarinda menggelar Rapat Koordinasi Bersama Tim Gugus Covid-19 via Aplikasi Zoom Video Converence, Senin (4/5) siang.
Di dalam Rapat Koordinasi Sekeretaris Daerah Kota Samarinda, Sugeng Charuddin mengatakan Samarinda bisa saja nantinya akan mengajukan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Pasalnya masyarakat seakan-akan tidak peduli dengan Covid-19, ada beberapa masayarakat menolak di karantina sampai-sampai kabur dari karantina.
“Walapun nantinya akan memakan biaya yang besar. Mau tidak mau nantinya bisa saja Kota Samarinda akan PSBB, masyarakat kita seakan tidak peduli dengan Covid-19, masih saja keluar ramai di jalan” ungkap Sugeng sebagai keterangan pers yang diterima Politikal.Id, Senin (4/5/2020).
Ada banyak aspek yang dipertimbangkan dari usulan tersebut, termasuk aspek ekonomi sosial masyarakat yang terdampak dari penerapan PSBB. Menurut data infografis Kota Samarinda Covid-19 per tanggal 3 Mei 2020 jumlah terkonfirmasi positif 25 orang, negatif 11 orang, sembuh 2 orang.
Plt Kepala Dinas BPBD, Hendra AH mengungkapkan 3 minggu sudah setelah Pemkot membutuhkan 100.000 masker dan memberdayakan masyarakat Samarinda untuk membuat masker.
“Kuota kita telah melebihi batas kebutuhan. Tetapi ada masyarakat yang datang ke kantor membawa masker dan meminta dibayar dan kemarin sempat ribut dan meminta maskernya dibayarkan melebihi harga standar yaitu Rp. 3750/pcs.
Sesuai perintah Pak Wali kita akan bayarkan masker karya masyarakat yang telah masuk beberapa waktu lalu, tapi tetap masker yang dibayarkan adalah masker yang berkualitas dan tidak melebihi harga standar”, kata Hendra.
Hadir dalam Rapat tersebut Asisten I Tejo Sutarnoto, Asisten II Nina, Asisten III Ali Fitri Noor dan seluruh Tim Gugus Covid-19. (Humas Pemkot).