Minggu, 23 Februari 2025

Daerah Samarinda

Kartu Tepat Sasaran, Solusi Pemkot Samarinda Distribusi LPG 3 Kg

Kamis, 13 Februari 2025 18:25

Wali Kota Samarinda, Andi Harun (ist)

POLITIKAL.ID - Pemerintah Kota Samarinda terus melakukan upaya agar distribusi gas LPG 3 Kg tepat sasaran ke masyarakat yang berhak.

Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan penerapan kartu tepat sasaran.

Wali Kota Samarinda, Andi Harun optimis antrean gas LPG 3 Kg di Samarinda bisa stabil dalam waktu dekat.

Ia mengatakan, meskipun Samarinda terdampak kisruh kelangkaan LPG 3 Kg yang terjadi belakangan ini, namun masih relatif terkendali dibandingkan dengan daerah lain.

"Kita bersyukur karena sebelumnya sudah punya inovasi penerapan Kartu Tepat Sasaran dan kini kita lanjutkan ke UMKM, LPG 3 kg ini barang subsidi, seharusnya tidak boleh dijual lebih dari Rp20.000 kalau di lapangan ditemukan harga lebih tinggi itu sudah menyalahi substansi subsidi," ujarnya pada Rabu (12/2/2025).

Menindaklanjuti hal ini, Andi Harun telah mengarahkan Asisten II untuk memperkuat program kartu tepat sasaran bagi UMKM meski masih ada kekurangan.

Orang nomor satu di Pemkot Samarinda ini optimis penerapan kartu tepat sasaran dapat mengurangi permasalahan distribusi LPG Kg 

Terkait antrean yang masih terjadi di beberapa pangkalan, Andi Harun menegaskan bahwa kondisi di Samarinda jauh lebih baik dibanding daerah lain. 

"Memang ada antrean tapi tidak seheboh tempat lain. Samarinda ini daerah penghubung, banyak yang datang dari Tenggarong, Kukar, Bontang, dan Kubar untuk membeli LPG di sini itu yang sulit dikontrol di lapangan karena saat transaksi tidak bisa selalu meminta KTP pembeli," jelasnya.  

Ia pun mendorong sinergi antara Hiswana Migas, Patra Niaga, pemerintah, agen, serta pangkalan dalam mengatasi situasi ini. Pemkot juga telah menggelar uji coba pasar murah LPG di beberapa lokasi dan mengklaim hasilnya cukup berhasil.  

"Kalau sudah stabil kita tarik diri. Kita tidak ingin terus-terusan operasi pasar murah karena bisa menghantam perekonomian dan inflasi. Stabilitas harga harus tetap terjaga agar dunia usaha berjalan normal," pungkasnya.

(tim redaksi)

Tag berita:
Berita terkait