POLITIKAL.ID - Kasus pembunuhan seorang tokoh adat, Rusel (60), yang terjadi di Dusun Muara Kate, Desa Muara Langon, Kecamatan Muara Komam, Kabupaten Paser pada 15 November 2024, masih menjadi misteri. Penyidik Polres Paser dan Polda Kaltim terus berupaya mengungkap kasus tersebut meski menghadapi kendala serius, salah satunya adalah minimnya informasi dari masyarakat sekitar.
Kapolda Kaltim, Irjen Pol Nanang Avianto, dalam konfirmasinya kepada media, mengungkapkan bahwa meski pihak kepolisian telah menurunkan peralatan teknologi canggih untuk membantu penyelidikan, informasi dari lapangan sangat terbatas. Hal ini menjadi tantangan besar dalam usaha mengungkap siapa yang bertanggung jawab atas pembunuhan Rusel yang terjadi di pos hauling truk batubara tersebut.
"Saya mengimbau kepada masyarakat di sana untuk memberikan informasi. Kami membutuhkan data lebih banyak, namun sejauh ini, kami masih menghadapi kendala informasi yang minim," kata Kapolda.
Menurut Nanang, salah satu penyebab minimnya informasi adalah adanya ketakutan dari warga yang khawatir untuk memberikan keterangan. Hal ini pun ditegaskan oleh Kapolres Paser, AKBP Novy Adi Nathaniel, yang mengatakan bahwa banyak saksi yang merasa takut untuk memberikan kesaksian yang dapat mengarah pada identifikasi pelaku.
"Dalam kasus ini, saksi yang ada sangat terbatas. Kami masih mendalami potensi ancaman terhadap mereka. Mencari pelaku tentu tidak mudah, dan kami tidak bisa hanya bergantung pada asumsi," ujarnya.
Pihak kepolisian juga menegaskan bahwa mereka tidak memiliki kepentingan lain selain untuk mengungkap kebenaran. Kapolda Kaltim memastikan bahwa mereka akan melindungi para informan dan mengajak masyarakat untuk lebih terbuka dalam memberikan informasi demi menyelesaikan kasus ini.
Penyidik sudah memeriksa sekitar 15 hingga 16 saksi dalam upaya untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut. Namun, meski ada beberapa spekulasi yang beredar, seperti dugaan keterlibatan orang dekat, pihak kepolisian masih memilih untuk fokus pada penyelidikan dan menghindari spekulasi yang tidak berdasar.
Kasus ini semakin menarik perhatian karena keberadaan tokoh adat Rusel yang dikenal memiliki peran penting dalam menjaga kearifan lokal dan keamanan di wilayah tersebut. Oleh karena itu, penyelesaian kasus ini sangat dinantikan, bukan hanya untuk mencari keadilan bagi korban, tetapi juga untuk meredakan ketegangan yang dirasakan oleh masyarakat setempat.
(Redaksi)