Jumat, 22 November 2024

Ketua Projo: Narasi Kecurangan Pemilu 2024 hanya Bahan Lobi untuk Masuk ke Pemerintahan Selanjutnya

Minggu, 25 Februari 2024 15:24

POTRET - Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan saat unjuk rasa menentang dugaan kecurangan pemilu presiden 14 Februari di luar kantor Bawaslu di Jakarta, Senin, 19 Februari 2024. / Foto: Istimewa

POLITIKAL.ID - Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo), Budi Arie Setiadi, menyuarakan bahwa kecurangan Pemilu 2024 adalah sebagai upaya untuk bisa masuk pemerintahan selanjutnya yang dimenangkan oleh Pasangan Calon Nomor Urur 02, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka. 

Menurutnya narasi seperti ini sebagai upaya negosiasi dan lobi politik. 

Termasuk dengan cara menyerang lewat isu kecurangan Pemilu dan pengajuan hak angket di DPR. Budi Arie mengatakan, manuver politik elite juga kerap dilancarkan untuk menjustifikasi kekalahan dalam pemilu.

Tentu saja ini demi kepentingan internal kelompok atau parpol.

“Jadi masyarakat jangan terkecoh dengan ulah elite politik. Bisa jadi, itu upaya dan usaha masuk koalisi di pemerintahan Prabowo-Gibran," kata Budi Arie dalam keterangannya, Minggu (25/2/2024).

Untuk diketahui, hasil Pilpres 2024 menunjukkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menang telak dari rival-rivalnya. Jarak kemenangannya 40 persen lebih.

Budi Arie mengklaim Prabowo-Gibran sudah memiliki mandat untuk memimpin pemerintahan pada 2024-2029.

Budi Arie menilai pihak-pihak yang kalah dari Prabowo-Gibran menempatkan rakyat sebagai pihak yang bodoh, yang bisa dengan mudah dibohongi. Kata Budi Arie, mereka berusaha membodohi rakyat supaya percaya begitu saja dengan narasi telah terjadi kecurangan dalam Pemilu 2024.

 "Pemilihan Umum 2024 sebagai perwujudan kedaulatan rakyat sudah selesai. Rakyat sudah membuat keputusan sesuai hati nuraninya. Mari sama- sama kita hormati," ujar Budi Arie.

(Redaksi)

Tag berita: