POLITIKAL.ID, JAKARTA - Komisi X DPR RI menggelar rapat dengar pendapat dengan Direktur Utama TVRI. Rapat tersebut membahas tentang evaluasi program BDR (Belajar dari Rumah) TVRI yang sudah ditayangkan sejak Senin (13/4).
Hetifah Sjaifudian selaku Wakil Ketua Umum Komisi X DPR RI dalam keterangan rilisnya mengapresiasi adanya program tersebut.
“Program BDR ini merupakan sebuah wujud upaya untuk memudahkan akses pembelajaran bagi pelajar di seluruh pelosok Indonesia. Hal ini sangat bermanfaat terutama untuk siswa di daerah 3T yang memiliki kesulitan sinyal internet,” ucap Hetifah sapaannya, Senin (287/4/2020).
Namun demikian, Hetifah yang merupakan legislator dari daerah pemilihan Kaltim ini menekankan pentingnya pendataan mengenai jumlah penonton di daerah.
“Paparan yang diberikan oleh TVRI menunjukkan jumlah penonton masih terpusat di Pulau Jawa dan belum tersebar secara merata ke pulau lainnya di Indonesia. Untuk Kalimantan sendiri hanya diwakilkan oleh Banjarmasin. Oleh karena itu, akan baik sekali apabila TVRI dapat memberikan keterangan mengenai berapa banyak penonton yang mengakses program BDR dari berbagai daerah di luar Jawa. Hal ini dapat menjadi indikator bahwa para pelajar kita di daerah 3T juga menikmati tayangan pendidikan seperti pelajar di daerah lain,” ungkap politisi Golkar itu.
Mengingat beragamnya kondisi keluarga, Hetifah juga mengusulkan fitur tayang ulang.
“Program BDR dilaksanakan hanya pada pagi hari, sedangkan kesediaan waktu orang tua dan kepemilikan TV setiap keluarga beragam. Ada yang orang tuanya dapat mendampingi anak di sore hari. Ada juga keluarga yang hanya punya satu TV. Oleh karena itu, sebaiknya ada fitur tayang ulang sehingga anak dapat didampingi orang tua dan tidak perlu berebut untuk menonton di pagi hari,” paparnya.
Terakhir, Hetifah juga mempertanyakan kebocoran soal dan kunci jawaban dari tayangan BDR.
“Sebelum program disiarkan, soal dan kunci jawaban sudah tersebar di Youtube. Hal ini menjadikan anak tidak menonton materi pelajaran di TVRI dan memilih menyontek jawaban di youtube. Sebaiknya TVRI dapat menghindari kebocoran ini agar tujuan utama pendidikan anak dapat berjalan secara efektif.” tutupnya. (Redaksi Politikal - 001)