POLITIKAL.ID - Berita Nasional yang dikutip POLITIKAL.ID tentang kemarahan media pemerintah China pada Israel.
Media-media pemerintah China melupakan kemarahannya setelah Israel dan Amerika Serikat (AS) mendekati kesepakatan di mana Tel Aviv akan melarang penggunaan Huawei dari pengembangan jaringan 5G mereka.
Chen Weihua, editor dari China Daily menggambarkan kemarahan Beijing dengan menulis; "Ini memalukan dan tidak tahu berterima kasih. Kota-kota China seperti Shanghai menyediakan tempat berlindung yang aman bagi sekitar 30.000 orang Yahudi yang melarikan diri dari Nazi Eropa dalam Perang Dunia II, tetapi sekarang Israel membalasnya dengan menjadi pudel AS melawan China dalam 5G."
Tabloid pemerintah China Global Times telah memperingatkan kerjasama Israel dengan China dapat terancam karena kesepakatan dengan AS terkait pelarangan Huawei dalam pengembangan jaringan 5G di negara Yahudi tersebut.
"Di masa depan, hal ini dapat memengaruhi aktivitas ekonomi, perdagangan dan investasi normal antara China dan Israel," tulis Global Times.
"Hubungan China-Israel tidak mungkin secara substansial terkena tuduhan tidak berdasar oleh beberapa pejabat senior AS, tetapi China harus bertindak lebih hati-hati ketika berdagang dengan atau berinvestasi di Israel," lanjut media corong Partai Komunis China tersebut.
The Jerusalem Post melaporkan bahwa Israel berniat mengikuti petunjuk AS dalam menggunakan Huawei.